Rupiah Berjaya, Naik ke 16.259 per Dolar AS Sore Ini

Nilai tukar rupiah menguat pada penutupan perdagangan sore hari ini. Kurs rupiah Rp16.259 per dolar Amerika Serikat (AS).

Nilai itu menunjukkan kenaikan 91,5 poin atau 0,56 persen dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya. Pada Jumat (22/8), rupiah ditutup di level Rp16.350 per dolar AS.

Sementara itu, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan posisi rupiah Rp16.255 per dolar AS.

Sebagian besar mata uang negara-negara Asia melemah. Baht Thailand melemah 0,0007 poin atau 0,05 persen.

Yen Jepang turun 0,35 poin atau 0,24 persen, sedangkan dolar Singapura turun 0,0257 poin atau 0,61 persen.

Sementara itu, Yuan China menguat 0,0151 poin atau 0,21 persen. Ringgit Malaysia naik 0,0247 poin atau 0,58 persen.

Beberapa mata uang negara maju juga menunjukkan pelemahan. Euro Eropa turun 0,0012 poin atau 0,1 persen. Poundsterling Inggris turun 0,0019 poin atau 0,14 persen.

Dolar Australia menguat 0,0006 poin atau 0,09 persen. Franc Swiss melemah 0,0007 poin atau 0,09 persen.

Analis Mata Uang Doo Financial Futures Lukman Leong mengatakan penguatan rupiah didorong sentimen risk-on yang dipicu meningkatnya prospek pemangkasan suku bunga oleh the Fed menyusul sikap "less hawkish" Powell di simposium Jackson Hole.

Meski begitu, Lukman melihat penguatan tidak akan berlangsung lama. Ia melihat akan ada aksi jual dari investor.

"Rupiah diperkirakan akan sulit kembali menguat dan berpotensi terkoreksi aksi profit taking," kata Lukman kepada CNNIndonesia.com, Senin (25/8).

Ia mengatakan sikap dovish The Fed tidak akan terus menekan dolar AS. Pada saat bersamaan, investor mengantisipasi data inflasi AS pekan ini yang akan menjadi acuan penentuan suku bunga.

Lukman memperkirakan rupiah bergerak di rentang Rp16.200-Rp16.350 esok hari.