Rupiah Amblas ke Rp16.298 di Tengah Gonjang-ganjing The Fed
Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp16.298 per dolar AS pada Selasa (26/8). Mata uang Garuda turun 40 poin atau minus 0,24 persen dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah ke posisi Rp16.277 per dolar AS pada perdagangan sore ini.
Mata uang Asia lain juga ikut melemah. Dolar Singapura turun 0,04 persen, yuan China minus 0,10 persen, rupee India melemah 0,16 persen, ringgit Malaysia jatuh 0,27 persen, won Korea Selatan amblas 0,56 persen, dan peso Filipina ambruk 0,63 persen.
Di lain sisi, penguatan hanya dialami baht Thailand yang naik tipis 0,01 persen, dolar Hong Kong tumbuh 0,13 persen, dan yen Jepang plus 0,17 persen.
Mata uang negara maju juga hampir seluruhnya lesu. Poundsterling Inggris naik 0,05 persen, euro Eropa tumbuh 0,01 persen, franc Swiss jatuh 0,10 persen, dolar Kanada macet, dan dolar Australia turun 0,10 persen.
Analis Doo Financial Futures Lukman Leong menyinggung soal rupiah dan mata uang regional yang harus rela takluk dari dolar AS. Ini menyusul pemecatan Anggota Dewan Gubernur The Fed Lisa D. Cook.
"Di tengah sentimen risk off oleh kekhawatiran akan intervensi Presiden AS Donald Trump yang mengguncang kepercayaan global terhadap independensi Bank Sentral AS," katanya kepada CNNIndonesia.com.
(skt/pta)