Rupiah Layu ke Rp16.336 Imbas Investor Wait and See
Nilai tukar rupiah bertengger di Rp16.336 per dolar AS pada Rabu (27/8) pagi. Mata uang Garuda turun 38 poin atau minus 0,23 persen.
Mayoritas mata uang Asia juga dibuka loyo. Ringgit Malaysia turun 0,07 persen, dolar Singapura merosot 0,09 persen, rupee India dan won Korea Selatan jatuh 0,12 persen, yen Jepang minus 0,15 persen, baht Thailand ambruk 0,19 persen.
Sedangkan penguatan pagi ini dialami yuan China yang tumbuh 0,03 persen, peso Filipina plus 0,07 persen, serta dolar Hong Kong naik 0,08 persen.
Di lain sisi, mata uang utama negara maju dibuka bervariasi. Poundsterling Inggris minus 0,08 persen, euro Eropa melemah 0,08 persen, franc Swiss lesu 0,14 persen, dolar Australia naik 0,04 persen, dan dolar Kanada plus 0,05 persen.
Analis Doo Financial Futures Lukman Leong memprediksi rupiah hari ini akan berkonsolidasi. Mata uang Garuda juga masih dibayangi ancaman pelemahan, walau terbatas.
"Investor masih wait and see data-data ekonomi penting AS, yakni PDB (produk domestik bruto) dan inflasi akhir pekan ini. Adapun kekisruhan antara Presiden Donald Trump dengan The Fed membuat investor cenderung hati-hati" tutur Lukman kepada CNNIndonesia.com.
Ia memperkirakan rupiah bergerak di kisaran Rp16.200 sampai Rp16.350 per dolar AS pada hari ini.
(skt/agt)