Rupiah Bangkit ke Rp16.356, Tapi Berpotensi Loyo Jika Demo Ricuh
Nilai tukar rupiah bertengger di Rp16.356 per dolar AS pada Kamis (28/8) pagi. Mata uang Garuda naik 12 poin atau plus 0,08 persen.
Mayoritas mata uang Asia juga dibuka menguat. Peso Filipina merangkak 0,03 persen, yen Jepang tumbuh 0,08 persen, ringgit Malaysia plus 0,09 persen, dolar Singapura naik 0,12 persen, baht Thailand menguat 0,21 persen, won Korea melesat 0,30 persen.
Sedangkan pelemahan pagi ini menimpa yuan China yang merosot 0,02 persen, dolar Hong Kong minus 0,04 persen, serta rupee India amblas 0,12 persen.
Bahkan, mata uang utama negara maju kompak dibuka gagah. Poundsterling Inggris plus 0,08 persen, euro Eropa menguat 0,09 persen, franc Swiss tumbuh 0,11 persen, dolar Australia terbang 0,14 persen, dan dolar Kanada naik 0,09 persen.
Lihat Juga : |
Analis Doo Financial Futures Lukman Leong memprediksi rupiah berpotensi menaklukkan dolar AS. Mata uang Negeri Paman Sam tertekan menyusul kekhawatiran pasar terkait intervensi Presiden AS Donald Trump kepada The Fed.
"Demo (demonstrasi buruh di DPR RI) tentunya menurunkan sentimen (penguatan rupiah). Namun, tidak besar dampaknya, kecuali menjadi rusuh," tutur Lukman kepada CNNIndonesia.com.
Ia memperkirakan rupiah bergerak di kisaran Rp16.300 sampai Rp16.400 per dolar AS pada hari ini.
Rencananya, akan ada puluhan ribu buruh yang berunjuk rasa di Gedung DPR RI mulai pukul 10.15 WIB hari ini. Inisiator demonstrasi itu adalah Koalisi Serikat Pekerja dan Partai Buruh (KSP-PB).
Ada 6 tuntutan utama dalam aksi 28 Agustus 2025, di antaranya pembentukan Satgas Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) hingga penghapusan outsourcing dan menolak upah murah. Buruh menuntut pemerintah menaikkan upah minimum 2026 sebesar 8,5 persen-10,5 persen.
(skt/agt)