China Jadi Negara Utama Tujuan Ekspor RI, Apa Saja Komoditasnya?
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat China menjadi negara utama tujuan ekspor Indonesia sepanjang Januari - Juli 2025.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan ekspor RI ke China terutama komoditas non migas.
Nilai ekspor non migas ke China mencapai US$34,46 miliar pada Januari - Juli 2025.
"Utamanya terdiri atas besi dan baju, bahan bakar mineral, serta nikel dan barang daripadanya," ujar Pudji dalam konferensi pers virtual, Senin (1/9).
BPS mencatat nilai ekspor besi dan baja (HS 72) ke China mencapai US$10,41 miliar.
Kemudian nilai ekspor bahan bakar mineral (HS 27) mencapai US$4,96 miliar. Sementara, nilai ekspor nikel dan barang daripadanya (HS 75) mencapai US$3,89 miliar.
Posisi kedua negara tujuan ekspor RI adalah Amerika Serikat (AS). Nilai ekspor nonmigas RI ke AS mencapai US$17,89 miliar pada Januari-Juli 2025.
"Utamanya terdiri atas mesin dan perlengkapan elektrik, pakaian dan aksesorisnya (rajutan), dan alas kaki," kata Pudji.
Lihat Juga : |
BPS mencatat nilai ekspor mesin dan perlengkapan elektrik (HS 85) ke negara Donald Trump itu sebesar US$3,30 miliar.
Lalu, nilai ekspor pakaian dan aksesorisnya (rajutan (HS 61) sebesar US$1,57 miliar. Sedangkan nilai ekspor alas kaki (HS 64) sebesar US$1,57 miliar.
Negara ketiga yang menjadi andalan ekspor terutama non migas RI adalah India.
"Nilai ekspor non migas ke India tercatat sebesar US$10,87 miliar," terangnya.
Komoditas paling laku ke India yakni bahan bakar mineral (HS 27) yang nilai ekspor mencapainya US$3,30 miliar.
Lalu, lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15) senilai US$2,20 miliar serta besi dan baja (HS 72) yang nilai eksponya mencapai US$0,95 miliar.
"Nilai ekspor ke tiga negara ini memberikan share 41,53 persen dari total ekspor non migas Indonesia pada Januari - Juli 2025," jelasnya.
(fby/sfr)