ESDM Kejar Tambahan BBM dari Sampah 610 Barel per Hari di 2026

CNN Indonesia
Selasa, 02 Sep 2025 20:00 WIB
Kementerian ESDM menargetkan potensi tambahan BBM dari hasil olahan sampah, terutama sampah plastik, bisa mencapai 610 barel per hari di 2026. (CNN Indonesia/Sakti Darma Abhiyoso).
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian ESDM menargetkan potensi tambahan bahan bakar minyak (BBM) dari hasil olahan sampah, terutama sampah plastik, bisa mencapai 610 barel per hari di 2026.

Hal ini disampaikan oleh Yuliot usai rapat dengan Kementerian/Lembaga (KL) tentang Percepatan Pembangunan Kawasan Swasembada Pangan, Energi dan Air Nasional serta pembahasan isu-isu terkait program waste to Energy dan Ketahanan Pangan.

"Kalau kita dari Kementerian ESDM itu kan, jadi kita meningkatkan ketersediaan energi. Ketersediaan energi itu kan ada dua. Ini BBM, kemudian itu ada kelistrikan. Untuk BBM kita target tahun depan, ini 610 barel per hari," ujar Yuliot di Kantor Kemenko Pangan, Senin (1/9).

Sementara itu, listrik dari sampah melalui Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) ditarget bisa menambah potensi hingga 69,5 gigawatt dalam 10 tahun ke depan.

"Sementara untuk kelistrikan, kita akan menambah 10 tahun ke depan sudah 69,5 GW," jelasnya.

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menambahkan aturan mengenai penggunaan sampah untuk sumber energi ini sudah rampung dan akan segera diimplementasikan. Bentuknya adalah Peraturan Presiden.

"Tadi kami baru saja menyelesaikan, perbaikan menyeluruh soal sampah ya, Perpres sudah selesai semua," kata Zulhas sapaan akrabnya.

Dengan demikian, sampah yang selama ini menjadi masalah bisa dimanfaatkan bagi kepentingan masyarakat. Nantinya akan dikerjasamakan dengan KL lainnya maupun swasta.

"Yang (sampah) menggunung-menggunung nanti akan kerjasama dengan beberapa kalangan untuk kita selesaikan secepat-cepatnya. Nanti akan kita selesaikan dalam 3-6 bulan ini persyaratan perizinan, sehingga nanti bisa menyelesaikan dalam tempo 1 atau 1,5 tahun," pungkasnya.

Untuk BBM, nantinya, sampah plastik yang sudah dibersihkan akan dipanaskan dalam reaktor tertutup, yang kemudian menghasilkan uap.

Uap yang muncul akan didinginkan dalam kondensor dan ditampung menjadi cairan yang bisa berfungsi sebagai bahan bakar minyak, seperti bensin atau solar.

Untuk listrik, akan digunakan sebuah teknologi konversi sampah menjadi energi listrik melalui proses pembakaran atau pirolisis untuk menghasilkan panas. Panas tersebut kemudian digunakan untuk memutar turbin dan generator listrik.

PLTSa akan berfungsi mengurangi volume sampah di TPA dan menghasilkan energi terbarukan untuk memenuhi kebutuhan energi.

(ldy/sfr)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK