Kementerian ESDM bakal memanggil perwakilan PT Pertamina (Persero), Shell Indonesia, hingga BP AKR untuk membahas masalah kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di SPBU swasta sejak pekan lalu hingga saat ini.
Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung mengatakan para perusahaan SPBU swasta dikumpulkan untuk kemudian datanya disinkronkan dengan milik Pertamina, sehingga solusi dari kelangkaan bisa segera diselesaikan.
"Jadi gini, untuk BBM, badan usaha swasta, ini Pak Menteri ESDM kan sudah menyampaikan bahwa ini disinkronkan untuk proses impor antara PT Pertamina dengan badan usaha," ujar Yuliot ditemui di Gedung DPR RI, Rabu (3/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan juga sudah ada arahan kepada Dirjen Migas untuk segera dikumpulkan. Ini segera dirapatkan itu antara Pertamina sama badan usaha yang memerlukan impor. Jadi ini sudah ada arahan untuk dikoordinasikan oleh Dirjen Migas," imbuhnya.
Menurut Yuliot, pemerintah perlu mengidentifikasi masalah yang terjadi sehingga kejadian serupa tidak terulang lagi. Misalnya, menentukan berapa kuota impor yang akan diberikan tanpa mengganggu neraca perdagangan dalam negeri.
"Jadi kita sudah mendapatkan, masukkan data, berapa impor dari Pertamina, berapa impor dari badan usaha. Jadi kan kita juga memperhatikan neraca komoditas. Itu jangan sampai neraca komoditas yang sudah disepakati itu juga ada kelebihan," pungkasnya.
Kelangkaan BBM menimpa SPBU yang dikelola oleh Shell dan BP AKR beberapa waktu belakangan ini.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyarankan agar Shell Indonesia dan BP AKR membeli BBM ke PT Pertamina apabila stok masih kosong meski sudah ditambahkan 10 persen kuotanya.
"Kalau ada yang masih kurang, silahkan beli juga di Pertamina," kata dia.
Bahlil menekankan Pertamina memiliki stok minyak yang cukup untuk dibeli oleh Shell Indonesia dan BP AKR. Sehingga, impor tidak menjadi opsi utama saat stok kosong.
"Kan Pertamina juga barangnya ada, karena ini terkait dengan neraca ekspor impor kita. Saya pikir bukan kita pilih kasih, semuanya kita kasih, tapi kan harus ada bagian-bagian yang harus kita jaga tentang kondisi negara kita," jelasnya.
Terkait arahan ini, Pj. Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Roberth Marchelino Verieza mengatakan akan menjalankan penugasan yang ditetapkan oleh pemerintah, termasuk menjual stok BBM ke SPBu swasta.
"Pertamina dalam hal ini sebagai Badan Usaha berkomitmen memberikan layanan terbaik kepada masyarakat termasuk mengikuti ketentuan yang disampaikan Pemerintah," jelasnya.
(ldy/agt)