Kenapa Harga Jual dan Beli Emas Terpaut Jauh

CNN Indonesia
Jumat, 05 Sep 2025 07:45 WIB
Harga jual emas biasanya dipatok lebih tingi daripada buyback. Analis menyebut sebenarnya selisih harga dipengaruhi spread harga jual beli suatu aset.
Harga jual emas biasanya dipatok lebih tingi daripada buyback. Analis menyebut sebenarnya selisih harga dipengaruhi spread harga jual beli suatu aset. (CNN Indonesia/Adi Ibrahim).
Jakarta, CNN Indonesia --

Harga jual emas biasanya dipatok lebih tingi daripada harga buyback.

Harga jual emas adalah harga yang ditetapkan toko saat konsumen membeli emas. Sedangkan harga buyback emas adalah harga yang ditetapkan toko membeli kembali emas dari konsumen.

Misalnya per Kamis (4/9), harga emas Antam dipatok Rp2,044 juta per gram.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan harga buyback dipatok Rp1,891 juta per gram. Artinya ada selisih Rp153 per gram.

Lantas kenapa harga jual lebih tinggi ketimbang harga buyback?

Analis Doo Financial Futures Lukman Leong mengatakan sebenarnya selisih harga jual dan buyback emas tidak terlalu tinggi. Salah satu faktor yang mempengaruhi spread harga jual beli suatu aset termasuk emas adalah volatilitas di mana belakangan ini memang harga emas lebih volatile daripada beberapa tahun lalu.

"Namun khususnya di Indonesia saya melihat hanya karena mekanisme pasar saja. Khususnya harga buyback Antam ditentukan oleh mereka sendiri. Sedangkan di pasar tradisional biasanya masih bisa dinegosiasi lebih kecil. Namun tentunya kadang juga bisa lebih besar," katanya pada CNNIndonesia.com.

Gap antara harga jual dan buyback, sambungnya, juga dipengaruhi ukuran emas. Semakin besar ukuran emas katanya maka akan semakin kecil gapnya.

"Psikologinya, yang menjual ukuran besar kiloan biasanya investor yang umumnya memiliki akses dan bargaining power untuk mendapatkan harga terbaik, sedangkan yang menjual ukuran kecil seperti 1 gram biasanya masyarakat awam yang butuh dana dan memiliki akses dan informasi terbatas," katanya.

Sementara itu, pengamat pasar keuangan Ibrahim Assuaibi mengatakan harga beli dan jual biasanya selisih Rp100 ribu karena ada biaya ongkos dan sertifikat.

"Yang menentukan itu adalah market maker. Market makernya siapa? Antam. Nah, selisih itu adalah biaya ongkos dan sertifikat," katanya.

[Gambas:Video CNN]

(fby/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER