Harga cabai merah kembali melambung tinggi di sejumlah pasar tradisional Sumatera Utara (Sumut).
Berdasarkan pantauan, Senin (8/9), harga cabai merah tembus Rp85 ribu per kilogram di tingkat grosir, sementara di pedagang pengecer bahkan mencapai Rp90 ribu per kilogram.
Kenaikan harga ini terpantau di beberapa daerah, antara lain Kabupaten Langkat, Deli Serdang, dan Kota Medan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati demikian, Pengamat Ekonomi Sumut Gunawan Benjamin memperkirakan harga cabai masih berpeluang turun dalam waktu dekat.
"Pada pekan mendatang, harga cabai merah maupun cabai hijau berpotensi turun ke kisaran Rp50 ribu hingga Rp60 ribu per kilogram. Sedangkan cabai rawit diperkirakan berada di rentang Rp45 ribu hingga Rp55-60 ribu per kilogram," ujar Gunawan, Senin (8/9).
Meski diproyeksi turun, Gunawan menegaskan harga cabai akan tetap berada di level mahal. Pasalnya, distribusi pasokan dari dalam dan luar daerah masih memengaruhi pergerakan harga.
"Sumut sebenarnya tidak kekurangan produksi cabai untuk memenuhi kebutuhan lokal. Namun, tingginya permintaan dari provinsi tetangga membuat pasokan dari Sumut banyak mengalir keluar daerah," urainya.
Menurut Gunawan, kondisi tersebut diperparah dengan hasil panen di sejumlah wilayah yang tidak sebaik kuartal I-2025 akibat dampak musim kemarau.
"Di Jawa, harga cabai merah juga naik dari sekitar Rp20 ribu menjadi Rp30 ribuan per kilogram. Permintaan dari Jawa ikut menekan harga di Sumatera karena sebagian pasokan dialirkan ke sana," jelasnya.
Gunawan optimistis harga cabai di Sumut akan mulai terkoreksi awal pekan depan, seiring masuknya pasokan dari Jawa yang bisa menahan lonjakan harga di pasar.
"Mulai Senin atau Selasa harga cabai berpeluang mendapat tekanan besar, dan titik keseimbangan baru bisa terlihat pada Rabu mendatang. Namun, karena volatilitas harga cabai sangat tinggi, proyeksi ini bisa berubah setiap pekan," pungkasnya.
(fnr/sfr)