Melihat Efek Pertumbuhan Ekonomi ke Penciptaan Lapangan Kerja di RI

CNN Indonesia
Jumat, 12 Sep 2025 20:18 WIB
Pertumbuhan ekonomi yang stabil dan masuknya investasi memiliki korelasi positif yang kuat terhadap penciptaan lapangan kerja di Indonesia. Ilustrasi. (Foto: Dok. Istimewa)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja merupakan dua indikator utama yang saling terkait dalam menggambarkan kondisi perekonomian suatu negara.

Di Indonesia, data terbaru menunjukkan bahwa pemulihan ekonomi pasca-pandemi Covid-19 telah memberikan dampak positif yang signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekonomi Indonesia mengalami kontraksi sebesar -2,07 persen akibat dampak pandemi yang melanda hampir seluruh sektor pada 2020. Kondisi ini menyebabkan perlambatan tajam dalam penciptaan lapangan kerja.

Kementerian Investasi/BKPM mencatat penyerapan tenaga kerja pada tahun tersebut sebanyak 1,15 juta orang, dengan kontribusi yang hampir seimbang antara Penanaman Modal Asing (PMA) sebanyak 545 ribu dengan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar 611,33 ribu.

Memasuki 2021, ekonomi mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan dengan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 3,70 persen. Pertumbuhan ini berbanding lurus dengan peningkatan penyerapan tenaga kerja yang naik menjadi 1,20 juta orang, terdiri dari 581,23 ribu pekerja dari PMA dan 626,66 ribu dari PMDN.

Hal ini menandakan bahwa investor, baik asing maupun domestik, mulai kembali optimistis untuk melakukan ekspansi usaha, sehingga membuka lapangan kerja baru.

Pada 2022, pertumbuhan ekonomi semakin membaik dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,31 persen, sejalan penyerapan tenaga kerja meningkat menjadi 1,30 juta orang. Rinciannya, sektor PMDN yang menyerap 759,73 ribu tenaga kerja, sementara PMA yang menyerap 545,26 ribu.

Kondisi ini menunjukkan peran penting investasi dalam negeri sebagai motor penggerak utama penciptaan lapangan kerja.

Pada 2023 dan 2024, pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat stabil di kisaran 5 persen yaitu masing-masing 5,05 persen dan 5,03 persen secara kumulatif. Di tengah stabilitas tersebut, penyerapan tenaga kerja mengalami lonjakan signifikan.

Pada 2023, jumlah tenaga kerja terserap mencapai 1,82 juta orang, dengan penyerapan dari PMDN mencapai 1,17 juta dan PMA 647,16 ribu pekerja.

Lalu pada 2024, bahkan menunjukkan angka penyerapan yang lebih impresif, yakni sebanyak 2,45 juta tenaga kerja baru. Dari jumlah tersebut, PMA menyerap 982,22 ribu dan PMDN 1,47 juta pekerja.

Lonjakan tenaga kerja ini juga selaras dengan realisasi investasi sebesar Rp1.714,2 triliun sepanjang 2024 atau meningkat 20,8 persen dibanding tahun sebelumnya. Kenaikan investasi ini mencerminkan kepercayaan pasar terhadap prospek ekonomi Indonesia, sekaligus memperkuat kapasitas penyerapan tenaga kerja.

Data di atas menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi yang stabil dan peningkatan investasi memiliki korelasi positif yang kuat terhadap penciptaan lapangan kerja di Indonesia.

Setelah kontraksi pada 2020, ekonomi yang mulai bangkit dan berkembang berhasil membuka peluang kerja yang lebih luas, baik melalui penanaman modal asing maupun dalam negeri.

(ldy/pta)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK