Purbaya Mau Gas Belanja APBN 2025: Tak Ada Sisa Berlebih Seperti Dulu

CNN Indonesia
Jumat, 12 Sep 2025 17:28 WIB
Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa akan memeras habis APBN 2025, sehingga tak ada sisa berlebih. Alokasi anggaran bisa digeser jika serapan rendah.
Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa akan memeras habis APBN 2025, sehingga tak ada sisa berlebih. Alokasi anggaran bisa digeser jika serapan rendah. (Foto: AFP/BAY ISMOYO)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa akan memeras habis APBN 2025 untuk belanja sehingga tak ada sisa anggaran berlebihan.

Ia menyebut anggaran negara bakal dipakai untuk pembangunan. Pihaknya bisa memprediksi mana saja yang tidak terserap sampai akhir tahun, lalu digeser ke pos yang lebih siap mengeksekusi program.

"Menteri keuangan akan menunjang seluruh program percepatan ini semaksimal mungkin. Saya inginkan nanti di akhir tahun (2025) semua uang yang kita punya bisa dipakai secara efektif. Jadi, enggak akan ada sisa uang yang berlebihan seperti dulu lagi," bebernya usai Rapat di Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Jumat (12/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menteri yang baru dilantik Presiden Prabowo Subianto pada Senin (8/9) itu mengatakan gerak perekonomian di kuartal III 2025 memang agak melambat. Salah satu gejalanya terlihat dari realisasi belanja pemerintah.

Oleh karena itu, Purbaya menegaskan dirinya bakal melakukan percepatan pembangunan. Ia yakin ekonomi Indonesia pada Oktober hingga akhir tahun akan berbalik arah.

"Enggak usah takut, tahun lalu (2024) masih ada sisa uang anggaran (sisa anggaran lebih/SAL) yang cukup banyak. Jadi, Anda gak usah takut pemerintah gak punya uang untuk membangun," tegas sang menkeu.

"Kalau semua program ini jalan, saya yakin target-targetnya akan tercapai dan pertumbuhan ekonominya akan setinggi yang kita prediksi sebelumnya. Saya optimis, saya optimis sekali," imbuhnya optimistis.

Kendati demikian, Purbaya mengaku belum menghitung secara rinci berapa proyeksi pertumbuhan ekonomi yang akan dicapai di akhir 2025 nanti. Ia menekankan fokusnya sekarang adalah membalikkan arah ekonomi yang lesu.

Pemerintah memang punya uang lebih yang belum terpakai dalam bentuk SAL. Uang tersebut disimpan di Bank Indonesia (BI). Sri Mulyani, menkeu sebelum Purbaya, pernah merinci berapa saldo SAL yang dimiliki pemerintah pada 2024 lalu.

Pada Rapat Paripurna DPR RI ke-21 Masa Persidangan IV 2024-2025, Sri Mulyani menyebut SAL pada 2024 mencapai Rp459,5 triliun. Setelah dipakai untuk mendukung pembiayaan APBN dan memperhitungkan sisa lebih pembiayaan anggaran (SILPA) dari penyesuaian lain, saldo akhir tahun kas negara di 2024 adalah Rp457,5 triliun.

Sementara itu, Menkeu Purbaya mengungkapkan uang negara yang nganggur di BI ada di kisaran Rp425 triliun hingga Rp440 triliun. Ia lalu menarik Rp200 triliun dan memindahkannya ke 5 bank umum. Itu ditempuh demi meningkatkan M0 alias uang yang beredar di masyarakat, yakni dalam bentuk kredit.

"Begitu saya masuk ke (Kementerian) Keuangan, sebelumnya sudah kita lihat, bahwa sistem finansial kita agak kering. Makanya ekonominya melambat, makanya dalam 1 tahun-2 tahun terakhir orang susah cari kerja dan lain-lain. Karena ada kesalahan kebijakan di situ, moneter dan fiskal," ucap Purbaya usai Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta Pusat, Rabu (10/9).

Berikut 5 bank umum yang dikucur penempatan uang negara Rp200 triliun:

1. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk: Rp55 triliun
2. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk: Rp55 triliun
3. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk: Rp55 triliun
4. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk: Rp25 triliun
5. PT Bank Syariah Indonesia Tbk: Rp10 triliun.

[Gambas:Video CNN]

(skt/pta)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER