Bahlil Enggan Tambah Kuota Impor BBM ke Shell Cs

CNN Indonesia
Rabu, 17 Sep 2025 17:33 WIB
Bahlil mengatakan kalau pemerintah memberi tambahan kuota impor lagi kepada SPBU swasta, maka hal itu akan memperburuk neraca dagang. (Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia enggan memberikan tambahan kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) kepada SPBU swasta, seperti Shell dan BP-AKR, yang stoknya habis sejak beberapa pekan lalu.

Menurut Bahlil, pemerintah telah memberikan tambahan kuota impor BBM kepada Shell dan BP AKR sebesar 10 persen di tahun ini. Apabila memang masih kurang, SPBU swasta disarankan membeli ke PT Pertamina karena izin impor dipastikan tak akan diberikan.

"Di 2025, dia mendapat 1 juta plus 10 persen. Berarti kan 1 juta 100 ribu. Artinya apa? Semuanya dapat dong. Kalau mau minta lebih, ini kan menyangkut dengan hajat hidup orang banyak. Ini cabang-cabang industri. Kalau mau lebih, silakan berkolaborasi dengan Pertamina," ujar Bahlil usai Pelantikan Pejabat Eselon 1 di Kantornya, Rabu (17/9).

Bahlil menekankan apabila menambal kekurangan stok dengan membeli ke Pertamina, maka itu sama dengan SPBU swasta membeli ke negara. Sedangkan, kalau pemerintah memberi tambahan impor lagi, dinilai memperburuk neraca dagang.

"Kenapa Pertamina, Pertamina itu representasi negara. Tetapi yang lainnya kita kasih. Kita kan tidak mau cabang-cabang produksi yang menguasai hajat hidup orang banyak ini...," jelasnya.

Dirjen Migas ESDM Laode Sulaeman mengatakan pihaknya sudah memanggil SPBU swasta dan Pertamina untuk mensinkronkan data keduanya, termasuk berapa kekurangan kuota BBM Shell dan BP AKR, serta berapa kelebihan kuota BBM Pertamina.

"Tadi pagi saya sudah koordinasi dengan Pak Dirut, insya Allah sore ini kami ada surat yang akan kita sampaikan ke Pertamina Patra Niaga untuk menindaklanjuti rapat yang kemarin. Artinya apa, artinya kebijakan kelebihan yang harus diambil dari Pertamina itu biar bisa kita implementasikan," kata dia.

Laode menyebutkan sampai saat ini belum ada pengajuan tambahan kuota dari SPBU swasta ke Kementerian ESDM maupun Pertamina. Sebab, mereka masih melakukan analisis.

"Belum (ada pengajuan), karena di SPBU swastanya sedang melakukan internal analisis. Jadi dalam rapat kemarin mereka belum bisa lanjut. Masih internal analisis dulu di masing-masing," pungkas Laode.

(ldy/pta)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK