Rupiah Menguat Tipis ke Rp16.684 Sore Ini

Nilai tukar rupiah ditutup di posisi Rp16.684 per dolar Amerika Serikat (AS) di perdagangan pasar spot pada Rabu (24/9). Mata uang Garuda naik 3 poin atau plus 0,02 persen.

Sementara itu, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan posisi rupiah Rp16.680 per dolar AS.

Mata uang Asia melemah. Dolar Hong Kong turun 0,01 persen, peso Filipina turun 0,26 persen, dan yen Jepang turun 0,30 persen.

Kemudian ringgit Malaysia minus 0,11 persen, dolar Singapura merosot 0,17 persen, won Korea Selatan minus 0,22 persen, dan baht Thailand turun 0,28 persen.

Sementara itu, mata uang utama negara maju bervariasi. Euro Eropa turun 0,21 persen, franc Swiss layu 0,21 persen, dolar Australia naik 0,27 persen, dan dolar Kanada naik 0,17 persen.

Analis Doo Financial Futures Lukman Leong mengatakan meski menguat, rupiah berpotensi melemah karena tertekan oleh rebound pada dolar AS.

"Rupiah juga melemah karena kekhawatiran seputar defisit fiskal pemerintah serta meningkatnya prospek pemangkasan suku bunga oleh BI," kata Lukman pada CNNIndonesia.com.

Sebelumnya, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), nilai tukar rupiah berada di posisi Rp16.636 per dolar AS pada Selasa (23/9).

Padahal pada awal September lalu, rupiah bergerak di kisaran Rp16.300-Rp16.400 per dolar AS.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan pelemahan rupiah dipicu tekanan perekonomian global. Ia juga menyebut ada faktor-faktor dalam negeri yang ikut mempengaruhi.

"Beberapa hari yang lalu dan memang kemudian di minggu hari-hari terakhir, ada tekanan dari global dan domestik sehingga kemudian melemah menjadi Rp16.500. Kami terus berkomitmen kuat untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah," kata Perry dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi XI DPR RI, Senin (22/9) dilansir detik.

[Gambas:Video CNN]