Purbaya Akan Panggil Perusahaan Rokok Bahas Tarif Cukai Pekan Ini

CNN Indonesia
Kamis, 25 Sep 2025 21:00 WIB
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa bakal memanggil para pengusaha rokok di Tanah Air untuk membahas kebijakan cukai hasil tembakau (CHT) untuk tahun depan.
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa bakal memanggil para pengusaha rokok di Tanah Air untuk membahas kebijakan cukai hasil tembakau (CHT) untuk tahun depan. (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa bakal memanggil para pengusaha rokok di Tanah Air untuk membahas kebijakan cukai hasil tembakau (CHT) untuk tahun depan.

Purbaya menyebutkan pemanggilan akan dilakukan paling lambat pekan depan karena kebijakan harus segera diumumkan.

"Dalam waktu dekat. Iya (pekan ini)," ujar Purbaya ditemui di Kantornya, Kamis (25/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mantan Ketua DK LPS ini memang berencana untuk tidak menaikkan tarif cukai rokok tahun ini. Tujuannya untuk mendorong industri rokok tetap bisa bertahan di tengah kondisi saat ini.

Namun, pertemuan dengan pengusaha diperlukan untuk memastikan komitmen mereka agar memberikan timbal balik atas kebijakan tidak naiknya tarif cukai. Apalagi, tarif selama ini ditetapkan tinggi untuk mengendalikan konsumsi yang berlebih di masyarakat.

Selain itu tarif cukai yang tinggi juga untuk menekan prevalensi merokok, meningkatkan penerimaan negara, melindungi industri hingga petani tembakau.

Pada tahun ini, pemerintah juga memutuskan untuk tidak menaikkan cukai rokok. Namun, meski cukai tidak naik, harga jual eceran rokok tetap naik.

"Tidak ada kenaikan CHT di 2025, hanya kenaikan HJE," ujar Askolani yang saat ini menjabat sebagai Dirjen Bea dan Cukai kepada CNNIndonesia.com, Jumat (22/11).

Meski demikian, beberapa waktu lalu Purbaya mengatakan tarif cukai rokok di Indonesia terlalu tinggi karena rata-ratanya mencapai 57 persen.

"(Tapi) Ada cara mengambil kebijakan yang agak aneh untuk saya. Saya tanya, 'Cukai rokok gimana? Sekarang berapa rata-rata?' 'Lima puluh tujuh persen.'' 'Wah, tinggi amat. Firaun lu!' Kira-kira gitu, banyak banget ini," ucapnya pada media briefing di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Jumat (19/9).

[Gambas:Video CNN]

(ldy/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER