Prabowo Sambut ICA-CEPA: Free Trade antara Kanda dan Indonesia
Presiden Prabowo Subianto menyebutkan Indonesia dan Kanada telah menyepakati perjanjian Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA-CEPA).
Penandatanganan perjanjian kedua negara dilakukan oleh Menteri Perdagangan Budi Santoso bersama Menteri Perdagangan Internasional Kanada Maninder Sidhu dan disaksikan langsung oleh Prabowo dan Perdana Menteri Kanada Mark Carney di Ottawa, Rabu (24/09).
Ini adalah capaian bersejarah setelah melalui proses perundingan yang panjang selama beberapa tahun terakhir.
"Di Kanada kami juga dapat terobosan, kita berhasil tanda tangan CEPA. Jadi, free trade antara Kanada dan Indonesia," ujar Prabowo di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta, Sabtu (27/9).
ICA-CEPA menjadi tonggak penting dalam hubungan ekonomi Indonesia-Kanada. Perjanjian ini menghadirkan kepastian hukum sekaligus memperluas akses pasar bagi kedua negara.
Sebelumnya, perjanjian dagang juga telah disepakati dengan Eropa melalui Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU CEPA).
"Kita sudah dengan Eropa. Dengan eropa 10 tahun dengan kanada juga berapa tahun," imbuh Prabowo.
Lewat kesepakatan ini, Kanada berkomitmen menghapus 90,5 persen tarif impor terhadap produk asal Indonesia. Sementara itu, Indonesia memberikan pembebasan sebesar 85,8 persen pos tarif.
Implementasi ICA CEPA diproyeksikan mendorong ekspor Indonesia ke Kanada mencapai US$11,8 miliar atau Rp197,7 triliun (asumsi kurs Rp16.752,86 per dolar AS) pada 2030.
Tambahan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Indonesia 0,12 persen serta peningkatan investasi 0,38 persen.
Selain dampak ekonomi, perjanjian ini juga disebut akan menjamin transparansi regulasi, perlindungan investasi, serta memperkuat kerja sama di bidang pemberdayaan UMKM, lokapasar digital, hak kekayaan intelektual, dan perdagangan berkelanjutan.
(ldy/sfr)