Vale Masih Investigasi Kasus Pipa Minyak Bocor, Janji Ganti Rugi
PT Vale Indonesia Tbk masih melakukan investigasi kebocoran pipa minyak di Kecamatan Towuti, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.
Direktur Utama Vale Indonesia Bernardus Irmanto mengatakan pipa minyak itu bocor pada 23 Agustus 2025 lalu. Kejadian tersebut hanya selang seminggu setelah gempa besar di Poso, Sulawesi Tengah pada 17 Agustus 2025.
"Tentang insiden kebocoran pipa minyak yang terjadi di 23 Agustus (2025), itu satu minggu setelah gempa besar di Poso, itu 17 Agustus 2025. Satu minggu kemudian (setelah gempa), terjadi insiden pipa minyak, diduga kuat," kata Bernardus dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta Pusat, Senin (29/9).
"Kami sedang menyelesaikan investigasi karena itu pergeseran tanah, karena pipanya ditanam di dalam tanah," tegasnya.
Bernardus berjanji perusahaan akan bertanggung jawab atas insiden kebocoran pipa tersebut.
Di lain sisi, Vale mengklaim bekerja sama dengan para pemangku kepentingan untuk memulihkan dampak yang muncul. Bernardus menyebut pihaknya menggandeng pemerintah daerah (pemda), masyarakat, hingga para ahli.
"PT Vale tentu saja berkomitmen penuh untuk menyelesaikan dampak-dampak yang terjadi dari insiden kebocoran tersebut," janji Bernardus.
"Kalau ada memang kompensasi-kompensasi yang harus kami keluarkan, tentu saja PT Vale bertanggung jawab penuh untuk menggantikan kerugian yang ditimbulkan dari kejadian tersebut," tegasnya.
Anggota Komisi VI DPR RI Kawendra Lukistian sempat menanyakan soal perombakan direksi Vale Indonesia di tengah kasus kebocoran pipa minyak tersebut.
Ia menyoroti posisi Luke Mahony yang tidak lagi menjabat sebagai Direktur dan Chief Strategy and Technical Officer (CTO) Vale.
Namun, Dirut Vale Indonesia Bernardus Irmanto menegaskan bahwa yang bersangkutan mundur, bukan dipecat.
"(Luke Mahony) mengundurkan diri sebelum kejadian (pipa minyak bocor di Towuti). Jadi, memang yang bersangkutan itu mengundurkan diri sekitar Juli (2025), kejadian itu (kebocoran pipa minyak) 23 Agustus (2025)," bebernya.
Di lain sisi, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mencatat ada 30 hektare sawah di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan yang gagal panen imbas kebocoran pipa minyak tersebut. Ia menyebut sawah itu berada di Desa Asuli.
Sudaryono menegaskan pemerintah memastikan kerugian yang dialami para petani bakal diganti. Kementerian Pertanian akan berkoordinasi lebih lanjut dengan Vale.
"Bentuk pertanggungjawabannya adalah akan ada kompensasi untuk petani oleh perusahaan yang bersangkutan (Vale Indonesia), dan tim dari Kementerian Pertanian juga akan segera koordinasi ke wilayah daerah tersebut untuk memastikan bahwa kerugian dari masyarakat itu tertangani," jelasnya dalam Rapat Kerja dengan Komisi IV DPR RI di Jakarta Pusat, Selasa (16/9).
Sudaryono juga mengatakan lokasi tersebut juga sudah diisolasi dan ditangani.
(skt/sfr)