Anggota Komisi VI DPR RI Muh Husein Fadlulloh menyoroti rendahnya jumlah Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih yang aktif beroperasi di Sulawesi Selatan (Sulsel).
Dari total 3.059 koperasi yang terbentuk, hanya 38 yang saat ini benar-benar berjalan.
"Saya rasa ini merupakan hal yang memang sedang kita fokuskan. Sebetulnya kunci utamanya adalah bagaimana kita melakukan supervisi. Karena program baru tentunya tidak bisa serta-merta langsung sukses," ujar Husein di Makassar, Jumat (3/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Husein menegaskan keberhasilan program koperasi tidak dapat dicapai secara instan. Kunci utama terletak pada pengawasan dan proses bertahap yang konsisten.
"Program baru tentu tidak bisa serta-merta langsung sukses. Banyak program itu tidak seperti makan cabe langsung pedas. Harus ada step-nya, kita lalui, kita supervisi, dan kita lihat," ungkapnya.
Husein mengatakan bahwa Komisi VI mendorong pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota untuk aktif melakukan pendampingan dan pengawasan agar program koperasi Merah Putih dapat berjalan efektif dan berkualitas.
"Kita dorong pemerintah daerah untuk turut serta membantu mengawasi dan menyukseskan program dari Kementerian Koperasi dan UKM," ujarnya.
Pada kesempatan berbeda, Sekretaris Provinsi Sulawesi Selatan Jufri Rahman menjelaskan masih minimnya kopdes merah putih yang beroperasi lantaran masalah permodalan.
"Masalah utama ada di permodalan. Karena itu, koperasi perlu lebih dulu masuk ke SIM Kopdes, agar punya akun resmi dan bisa lebih mudah mengakses pembiayaan," ujar Jufri usai Rapat Koordinasi Regional Koperasi Merah Putih, Selasa (23/9) lalu.
(mir/sfr)