Bursa Gembok Saham Prajogo Pangestu dan PT Timah Usai Melonjak Tajam
Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan saham dua emiten besar, PT Petrosea Tbk (PTRO) milik konglomerat Prajogo Pangestu dan PT Timah Tbk (TINS), setelah keduanya mengalami lonjakan harga signifikan dalam beberapa hari terakhir.
Langkah penghentian sementara atau suspensi ini diumumkan BEI pada Jumat (3/10/) sebagai bagian dari mekanisme cooling down untuk melindungi investor dari potensi gejolak harga yang tidak wajar.
Suspensi berlaku mulai Senin (6/10), baik di Pasar Reguler maupun Pasar Tunai.
"Sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham PT Petrosea Tbk (PTRO), dalam rangka cooling down sebagai bentuk perlindungan bagi investor, PT Bursa Efek Indonesia memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham PT Petrosea Tbk (PTRO) pada tanggal 6 Oktober 2025," tulis BEI dalam pengumuman resmi bernomor Peng-SPT-00292/BEI.WAS/10-2025.
Lihat Juga : |
BEI juga menyampaikan pengumuman serupa untuk TINS melalui surat bernomor Peng-SPT-00288/BEI.WAS/10-2025, dengan isi yang identik.
BEI menegaskan penghentian sementara ini dilakukan untuk memberi waktu yang cukup bagi pelaku pasar dalam mempertimbangkan keputusan investasinya berdasarkan keterbukaan informasi dari masing-masing perseroan.
Dalam lima hari perdagangan terakhir hingga Jumat (3/10), saham PTRO melonjak 2,88 persen ke level Rp7.150 per saham, naik Rp200 dari pekan sebelumnya.
Kapitalisasi pasarnya kini mencapai Rp72,12 triliun dengan P/E ratio fantastis sebesar 453,94 dan dividen yield hanya 0,23 persen.
Sementara itu, reli jauh lebih tajam terjadi pada saham TINS yang melesat 45,81 persen dalam lima hari terakhir ke posisi Rp2.260 per saham, atau naik Rp710 dibanding pekan sebelumnya.
Emiten pelat merah sektor tambang timah itu mencatat kapitalisasi pasar Rp16,83 triliun, P/E ratio 16, dan dividen yield 2,82 persen.
Selain PTRO dan TINS, pada hari yang sama BEI juga menghentikan sementara perdagangan beberapa saham lain seperti PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA), PT Koka Indonesia Tbk (KOKA), PT Asri Karya Lestari Tbk (ASLI), dan PT Estika Tata Tiara Tbk (BEEF).
(del/agt)