BRI Peduli Gelar Program Pemberdayaan Eks Pekerja Migran di Lombok

BRI | CNN Indonesia
Selasa, 07 Okt 2025 12:45 WIB
(Foto: arsip BRI)
Jakarta, CNN Indonesia --

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) atau BRI melalui aktivitas Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) BRI Peduli kembali meluncurkan Program Pemberdayaan Purna Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang menyasar 30 purna pekerja migran dari Nusa Tenggara Barat (NTB).

Program pemberdayaan yang ditujukan khusus bagi para pekerja migran Indonesia yang telah kembali ke Tanah Air usai menyelesaikan masa kontrak kerja di luar negeri ini diberikan di Desa Loyok, Kabupaten Lombok Timur.

Pelatihan mencakup pengembangan produk bambu berbasis tren pasar dan preferensi konsumen, pelatihan teknik anyaman lanjutan dan diversifikasi produk bambu berkualitas ekspor, hingga pelatihan pemasaran dan branding produk, serta pelatihan inovasi desain produk.

Corporate Secretary BRI, Dhanny menyampaikan program pemberdayaan ini bertujuan membekali purna pekerja migran dengan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan, seperti memulai usaha secara mandiri atau mendapatkan pekerjaan yang layak di Indonesia.

"Dengan dukungan mentor yang berpengalaman, purna PMI akan memiliki kesempatan dalam mengembangkan usahanya secara mandiri atau memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan bidang atau keterampilan mereka. Hal ini nantinya dapat mendorong kemandiriandan kesejahteraan serta diharapkan dapat berkontribusi secara aktif dalam pembangunan ekonomi masyarakat," kata Dhanny.

Secara khusus, program digelar di Lombok karena potensi sumber daya alam yang melimpah. Desa Loyok di Lombok Timur sendiri dikenal sebagai sentra penghasil anyaman bambu. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, para perajin menghadapi tantangan berupa keterbatasan bahan baku dan persaingan dengan produk modern, sehingga pemasaran menjadi kurang optimal.

Di sisi lain, Desa Loyok juga memiliki banyak purna PMI, yang membuat lokasi ini tepat sebagai kegiatan pemberdayaan. Dengan integrasi program pelatihan kerajinan bambu, inovasi desain, dan strategi pemasaran modern, pemberdayaan di Desa Loyok diharapkan dapat mengatasi tantangan perajin dan memberdayakan purna PMI guna menciptakan peluang usaha baru.

Untuk itu, program pemberdayaan purna PMI di Lombok kali ini difokuskan terhadap pengembangan keterampilan kewirausahaan berbasis kerajinan bambu. Terlebih di pasar global, produk kerajinan bambu seperti perabot rumah tangga dan dekorasi terus berkembang, terutama di negara-negara dengan kesadaran tinggi terhadap produk ramah lingkungan.

Program pemberdayaan yang sama juga memberikan pelatihan dalam mengelola keuangan dan usaha dengan lebih baik, serta menjalankan bisnis secara efisien. Selain itu, diberikan pula pelatihan pemasaran dan branding untuk membantu peserta memasarkan produk dengan lebih efektif, juga meningkatkan daya saing di pasar lokal dan global.

"Program ini pun diharapkan dapat menciptakan ekosistem usaha berbasis komunitas yang dapat memberikan dampak ekonomi secara lebih luas bagi para peserta maupun bagi masyarakat sekitar," tutup Dhanny.

(rea/rir)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK