Pertamina EP Angkat Desa Pengabuan dari Kemiskinan
Desa Pengabuan di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan, kini mulai bertransformasi.
Wilayah yang sebelumnya identik dengan keterbatasan lahan, tingkat pendidikan rendah, dan kemiskinan yang mencapai 35 persen dari total 1.366 kepala keluarga itu, perlahan menemukan jalan kemandirian melalui Program Pertanian Mandiri untuk Desa Tangguh (PERMATA) yang digagas PT Pertamina EP (PEP) Adera Field.
Program ini berfokus pada pemberdayaan petani lokal melalui inovasi pertanian berkelanjutan.
Salah satunya dengan mendampingi Kelompok Tani Barokah di Desa Pengabuan, yang kini menjadi contoh nyata bagaimana pendampingan yang konsisten dapat menggerakkan ekonomi desa.
"Jadi program ini berfokus kepada dua kelompok. Yang pertama Kelompok Tani Barokah yang sedang kita tempatkan ini, itu kelompoknya berjumlah 25 orang," ujar Manager Community Involvement and Development PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Regional I Sumatra Iwan Ridwan Faizal di lahan sawah Desa Pengabuan, PALI, Rabu (8/10).
"Dari Pertamina, kita memfasilitasi mulai dari penyediaan alat-alat pertaniannya, terus kita dampingi juga baik itu dari pendampingan dan lain sebagainya," tambah dia
Melalui program ini, para petani mendapatkan pelatihan, pendampingan teknis, hingga dukungan alat pertanian modern.
PEP Adera juga membantu kelompok tani agar mampu mengelola lahan lebih efektif meski dihadapkan pada tantangan seperti tanah berlumpur dan cuaca ekstrem yang sering menghambat masa tanam.
Lihat Juga : |
Salah satu anggota Kelompok Tani Barokah, Sarbini, mengaku program binaan Pertamina membawa perubahan besar bagi desanya.
"Alhamdulillah, pertanian di Pengabuan kini mulai aktif lagi dan ada banyak kemajuan sejak dibina Pertamina," ujarnya.
Sarbini mengatakan para petani sempat menghadapi kesulitan dalam mengolah lahan karena kondisi tanah berlumpur dan keterbatasan alat berat.
Dengan bantuan fasilitas dan pelatihan dari PEP Adera, para anggota kini bisa mengolah tanah lebih efisien sekaligus mulai mengembangkan benih sendiri agar tak bergantung pada pasokan luar.
"Sekarang kami sedang kembangkan bibit sendiri supaya petani bisa tanam tanpa kendala kekurangan benih," tambahnya.
Melalui Program PERMATA, Pertamina EP Adera menargetkan penurunan kemiskinan, peningkatan ketahanan pangan, dan terbentuknya desa tangguh yang mampu berdiri di atas potensi lokalnya.
Program ini juga mendorong inovasi berbasis lingkungan, mulai dari pemanfaatan jerami menjadi briket, pengelolaan limbah pertanian, hingga penggunaan energi surya di lahan garapan.
Hasilnya mulai terlihat. Berdasarkan data perusahaan, 44 anggota kelompok tani mengalami peningkatan pendapatan, 12 anggota keluar dari kemiskinan, dan 36 produk pertanian telah memiliki legalitas serta layak jual.
Bahkan, penerapan inovasi lokal di bawah program ini berhasil menurunkan emisi karbon sebesar 12,15 ton CO2e per tahun.
Bagi warga Desa Pengabuan, hasil ini bukan sekadar angka, melainkan wujud perubahan nyata menuju kemandirian.
Dari lahan yang dulu tidak tergarap, kini tumbuh semangat baru bahwa pertanian bisa menjadi sumber kehidupan yang lebih sejahtera dan berkelanjutan.
(del/sfr)