Survei Litbang Kompas: 71,5 Persen Publik Puas atas Kinerja Kementan

Kementan | CNN Indonesia
Jumat, 10 Okt 2025 19:49 WIB
Apresiasi publik itu antara lain disebabkan oleh keberhasilan Kementan meningkatkan produksi padi/beras, menjaga NTP di level 124, hingga Petani Milenial.
(Foto: arsip Kementan)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kinerja Kementerian Pertanian (Kementan) sejauh ini mendapat penilaian puas oleh 71,5 persen publik pada survei terbaru Litbang Kompas, memperlihatkan apresiasi terhadap berbagai program Kementan di bawah kepemimpinan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

Peneliti Litbang Kompas, Agustina Purwanti, menyatakan bahwa publik menilai Kementan berhasil menunjukkan keseriusan dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.

"Kepuasan responden terhadap kinerja Kementerian Pertanian di angka 71,5 persen. Ambang yang cukup lumayan. Ini karena banyak hal yang sudah dilakukan Kementerian Pertanian berkaitan dengan pangan yang memang diturunkan oleh program pemerintah," kata Agustina pada Jumat (10/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apresiasi publik itu terutama disebabkan oleh keberhasilan Kementan meningkatkan produksi padi/beras, menjaga nilai tukar petani (NTP) di level 124, serta menjalankan berbagai program bantuan, serta Petani Milenial.

"Publik menilai program-program itu nyata dan berdampak langsung. Bahkan, tingkat keyakinan terhadap keberhasilan Kementan dalam meningkatkan kesejahteraan petani mencapai 77 persen," ujar Agustina.

Selain itu, Litbang Kompas juga merilis hasil survei kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah dalam program ketahanan pangan nasional. Dari survei, diketahui sebanyak 61,5 persen responden merasa puas. Menurut Agustina, skor tersebut masih bisa ditingkatkan.

"Kami Litbang melakukan survei terkait dengan pangan. Angka kepuasannya lumayan di angka sekitar 61,5 persen. Itu cukup bisa diapresiasi karena publik pun melihat ada keseriusan dari pemerintah untuk menangani program pangan. Memang tidak bisa dipungkiri masih ada yang tidak puas, ini menjadi hal yang perlu ditingkatkan ke depan," katanya.

Sementara itu, Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian UGM, Prof. Lilik Sutiarso, menilai hasil survei ini selaras dengan capaian Kementan yang semakin dekat dengan target swasembada pangan.

"Kalau kita lihat, target swasembada pangan yang semula ditetapkan empat tahun, kini direvisi menjadi satu tahun oleh pemerintah, dan tren produktivitas menunjukkan arah yang positif. Dukungan regulasi, infrastruktur, hingga sinergi antarlembaga semuanya berjalan di koridor yang sama," tutur Lilik.

Menurutnya, stok beras nasional yang pernah menyentuh 4,2 juta ton menjadi bukti nyata keberhasilan pemerintah menjaga ketersediaan pangan.

"Kita bisa melihat kerja Kementan tidak berdiri sendiri, tetapi merupakan hasil kolaborasi lintas sektor dan daerah. Program cetak sawah, perbaikan distribusi, dan penyaluran beras SPHP memperkuat sistem pangan nasional kita," ujarnya.

Ia menekankan, saat ini masih ada dua tantangan utama, yaitu mempertahankan status swasembada meski menghadapi potensi anomali iklim, serta menyiapkan sistem pangan nasional menuju kedaulatan pangan 2045.

Hal itu, kata Lilik, juga sesuai dengan arah Presiden Prabowo Subianto.

"Presiden telah menegaskan bahwa kedaulatan pangan adalah bagian dari kedaulatan negara. Karena itu, kerja kolaboratif yang kini dilakukan harus dijaga dan diperkuat," pungkasnya.

(rea/rir)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER