Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengungkap perkembangan ekonomi di satu tahun pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran.
Menurutnya, ekonomi Indonesia menunjukkan perbaikan. Terutama, pada September kemarin.
Perbaikan terjadi setelah ia membongkar celengan negara Rp200 triliun yang selama ini mengendap di BI dan menggelontorkannya ke 5 bank negara untuk menggenjot ekonomi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengklaim suntikan dana tersebut sudah berhasil memperbaiki konsumsi masyarakat.
"Dampak akan terlihat jelas pada Oktober, November, Desember, atau triwulan IV ini. Akan ada dampak dari kebijakan itu," katanya dalam konferensi pers APBN Kita, Selasa (14/10).
Ia meyakini pada triwulan IV ekonomi bisa tumbuh 5,5 persen atau bahkan 5,6 persen atau 5,7 persen.
"Pertumbuhan 5,5 persen itu tanpa stimulus tambahan, dengan stimulus tambahan bisa 5,6 atau 5,7 persen," katanya.
Purbaya diketahui menempatkan dana pemerintah Rp200 triliun ke lima bank BUMN, meliputi Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Bank Negara Indonesia (BBNI), Bank Mandiri (BMRI), Bank Tabungan Negara (BBTN), dan Bank Syariah Indonesia (BRIS).
Rinciannya BRI Rp55 triliun, BNI Rp55 triliun, Mandiri Rp55 triliun, BTN Rp25 triliun, dan BSI Rp 10 triliun.
Purbaya mengklaim kebijakan itu sudah benar dan bakal mendongkrak kinerja ekonomi dalam negeri.
(agt/sfr)