IHSG Tiba-tiba Anjlok 1,95 Persen ke 8.066 Sore Ini, Kenapa?

CNN Indonesia
Selasa, 14 Okt 2025 16:26 WIB
IHSG ditutup di level 8.066 pada Selasa (14/10) sore. Indeks saham melemah 160,67 poin atau minus 1,95 persen dari perdagangan sebelumnya.
IHSG ditutup di level 8.066 pada Selasa (14/10) sore. Indeks saham melemah 160,67 poin atau minus 1,95 persen dari perdagangan sebelumnya. ( cnnindonesia/AdhiWicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia --

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di level 8.066 pada Selasa (14/10) sore. Indeks saham melemah 160,67 poin atau minus 1,95 persen dari perdagangan sebelumnya.

Mengutip RTI Infokom, investor melakukan transaksi sebesar Rp31,99 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 48,25 miliar saham.

Pada penutupan kali ini, 138 saham menguat, 583 terkoreksi, dan 84 stagnan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terpantau, 10 dari 11 indeks sektoral melemah, dipimpin oleh sektor transportasi yang minus 3,97 persen. Sementara itu, hanya sektor properti yang naik 0,09 persen.

Beralih ke bursa asing, mayoritas bursa saham di kawasan Asia terpantau bergerak di zona merah.

Tercatat, indeks Shanghai Composite di China melemah 0,62 persen, indeks Nikkei 225 di Jepang minus 2,58 persen, indeks Straits Times di Singapura turun 0,77 persen, dan indeks Hang Seng Composite di Hong Kong 1,73 persen.

Senada, bursa saham Eropa pun terpantau kompak melemah. Tercatat indeks DAX di Jerman melemah 0,80 persen dan indeks FTSE 100 di Inggris minus 0,11 persen.

Di sisi lain, bursa Amerika terpantau dominan hijau. Indeks S&P;500 menguat 1,56 persen, indeks NASDAQ Composite plus 2,21 persen, dan indeks Dow Jones naik 1,29 persen.

Pengamat pasar keuangan Ibrahim Assuaibi menjelaskan pelemahan IHSG dan rupiah hari ini dipicu oleh rencana Presiden AS Donald Trump yang akan memberlakukan bea impor 100 persen untuk produk asal China.

Menurutnya, meskipun ada peluang negosiasi, tensi perang dagang tetap tinggi dan menimbulkan kekhawatiran di pasar.

"Trump mengenakan bea impor 100 persen terhadap produk dari China. Walaupun ada kemungkinan negosiasi, tarif tinggi ini tetap jadi persoalan bagi pasar modal, sehingga IHSG kembali mengalami penurunan," ujar Ibrahim kepada CNNIndonesia.com, Selasa (14/10).

Sementara itu, VP Equity Retail Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi menilai koreksi IHSG hingga nyaris 2 persen dipicu oleh kombinasi aksi profit taking dan ketidakpastian global. Ia menilai penguatan IHSG di akhir pekan lalu tidak diiringi peningkatan volume transaksi, sementara indikator teknikal menunjukkan kondisi overbought.

"Pelemahan IHSG didorong oleh profit taking, ketidakpastian global pasca wacana tarif baru Trump terhadap produk rare earth, dan pergeseran investasi ke aset aman seperti emas yang mencapai rekor di atas $4.100 per troy ounce," kata Audi.

Meski begitu, Audi menilai pelemahan kali ini masih dalam batas wajar dan belum mengarah pada kondisi trading halt.

[Gambas:Video CNN]

(del/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER