Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya mengungkap lulusan baru perguruan tinggi atau fresh graduate yang ikut Program Magang Nasional bisa mendapatkan uang saku hingga Rp5,5 juta per bulan.
Teddy menjelaskan pemerintah menyediakan anggaran untuk uang saku peserta magang. Jumlah uang saku menyesuaikan upah minimum provinsi (UMP) daerah masing-masing.
"Misalnya di Jakarta, ya berarti upah minimum di sini Rp5,4 juta-Rp5,5 juta. Tiap bulannya para sarjana yang bekerja, yang magang, ya dapat segitu, dan tentunya nanti di daerah lain, sesuai dengan upah minimum dari kota dan daerah tersebut," kata Teddy melalui video di akun Instagram Sekretaris Kabinet, Minggu (12/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Teddy menyampaikan manfaat ikut Program Magang Nasional bukan hanya uang saku. Para lulusan baru juga diharapkan bisa belajar dan menimba pengalaman langsung di perusahaan.
Terpisah, Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Afriansyah Ferry Noor mengatakan 20 ribu orang lulusan baru perguruan tinggi atau fresh graduate mulai mengikuti Program Magang Nasional hari ini.
Magang dilakukan di perusahaan swasta dan BUMN. Mereka berkesempatan magang selama setengah tahun.
"Tahap pertama ini ada sekitar 20 ribu orang lulusan perguruan tinggi. Mereka akan menjalani Program Magang Nasional selama enam bulan, terhitung hari ini 15 Oktober hingga 15 April 2026," kata Ferry pada kegiatan 12th Convention & International Conference Paptekindo 2025 di Padang, Sumatera Barat, Rabu (15/10), dilansir Antara.
Pemerintah menanggung kewajiban pengupahan untuk 20 ribu orang itu. Anggaran yang disiapkan Rp198 miliar.
Ferry membuka peluang Program Magang Nasional akan kembali dibuka di masa mendatang. Ia pun berkata ada kemungkinan lowongan ditambah.
"Jika keinginan atau animo lulusan untuk mengikuti program ini terus meningkat, kami juga menyiapkan tahapan kedua untuk 80 ribu orang lulusan lagi," ujarnya.
(dhf/sfr)