KKP Ungkap Sebaran Cold Storage Nasional Belum Merata

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengungkapkan fasilitas gudang dingin atau cold storage di Indonesia masih belum tersebar merata, terutama di wilayah timur.

Padahal, ketersediaan fasilitas ini menjadi kunci menjaga kualitas ikan segar dan mendukung ekspor hasil laut.

Plt Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP Machmud mengatakan saat ini terdapat sekitar 2.110 unit cold storage di seluruh Indonesia dengan total kapasitas mencapai 835 ribu ton. Namun, sebagian besar fasilitas tersebut terkonsentrasi di Pulau Jawa.

"Rantai dingin ada, tapi belum merata. Banyaknya di Jawa, Sumatera sedikit, wilayah timur masih kurang," ujar Machmud dalam forum Agri Food Summit 2025 di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Kamis (16/10).

Machmud menjelaskan dari total tersebut, sekitar 200 unit cold storage dikelola langsung oleh KKP. Kapasitas yang ada dinilai masih belum cukup menampung seluruh hasil tangkapan nelayan di berbagai daerah.

Sebagai pembanding, ia menyebut sistem penyimpanan hasil laut di Jepang jauh lebih maju. Satu perusahaan di negara itu memiliki fasilitas penyimpanan berkapasitas hingga 1,6 juta ton, hampir dua kali lipat dari total kapasitas Indonesia saat ini.

"Saya pernah lihat langsung di Jepang, satu perusahaan punya cold storage 1,6 juta ton. Di sana bahkan ada udang dan cumi dari Indonesia yang disimpan dengan sistem rantai dingin yang luar biasa," tutur Machmud.

Untuk memperluas jangkauan fasilitas pendingin di dalam negeri, KKP kini tengah membangun 100 Kampung Nelayan Modern di berbagai daerah.

Setiap kawasan dilengkapi dengan cold storage, pabrik es, serta mobil pendingin guna menjaga kesegaran hasil tangkapan hingga sampai ke konsumen.

"Tahun ini 65 lokasi sedang berjalan, sisanya menyusul. Setiap kampung nelayan nanti pasti ada cold storage-nya supaya ikan nelayan tetap terjaga," jelas Machmud.

Menurutnya, pembangunan rantai dingin akan disesuaikan dengan kondisi wilayah.

Di daerah kecil, kapasitas penyimpanan bisa dimulai dari 10 ton, sementara di kawasan dengan produksi besar akan ditingkatkan sesuai kebutuhan.

Upaya tersebut menjadi bagian dari strategi ekonomi biru yang diusung KKP untuk meningkatkan kualitas produk perikanan nasional, menjaga daya saing ekspor, sekaligus memperkuat ketahanan pangan laut Indonesia.

Forum Agri Food Summit 2025 sendiri menjadi ruang dialog strategis antara pemerintah, industri, dan akademisi untuk membahas langkah konkret menuju ketahanan pangan berkelanjutan dan visi menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia pada 2045.

[Gambas:Video CNN]