Menperin Sebut Bahlil Setuju Tambah Pasokan Gas Murah untuk Industri

CNN Indonesia
Selasa, 21 Okt 2025 11:30 WIB
Menteri Perindustrian Agus Gumiwan memastikan akan menambah pasokan gas murah untuk industri, berbekal persetujuan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwan memastikan akan menambah pasokan gas murah untuk industri, berbekal persetujuan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. (Indonesia Modification Expo).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita memastikan akan menambah pasokan gas murah untuk industri, setelah disetujui oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia.

Pemerintah memang memberikan harga gas murah melalui kebijakan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) untuk tujuh sektor industri dalam negeri, yakni pupuk, petrokimia, oleokimia, baja, keramik, kaca, dan sarung tangan karet.

"Saya sudah mendapatkan jaminan dari kantor ESDM bahwa dalam waktu dekat ini, kita, Indonesia akan mempunyai tambahan suplai dari gas yang akan bisa dipergunakan untuk industri," ujar Agus dalam Konferensi Pers Capaian Kinerja 1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran di Gedung Kemenperin, Jakarta, Senin (20/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemenperin mencatat saat ini ada 225 perusahaan yang ditetapkan sebagai penerima HGBT dengan kuota 693.307 BBTUD. Kuota ini turun 22 persen dibandingkan tahun lalu sebanyak 890,24 BBTUD.

"Meski masih dihadapkan dengan berbagai tantangan dari realisasi penyaluran, distribusi energi dan fluktuasi harga, kami pemerintah terus-menerus berupaya untuk menyempurnakan dalam rangka memperkuat daya saing dari produk-produk nasional," jelasnya.

Dalam kesempatan ini, Agus menyebutkan sektor industri masih jadi andalan di tengah berbagai masalah dan tantangan yang dihadapi, terutama dalam periode satu tahun pemerintahan Prabowo-Gibran.

"Selama satu tahun ini, sektor industri menghadapi berbagai tantangan, baik itu dari faktor internal dan eksternal. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kemampuan industrialisasi dalam negeri guna mencapai ketangguhan ekonomi nasional," kata Agus.

Ia menyebutkan industri manufaktur tetap menunjukkan kinerja positif di tengah dinamika ekonomi dan geopolitik global. Pada Triwulan IV 2024 hingga Triwulan II 2025, sektor Industri Pengolahan Nonmigas (IPNM) tumbuh sebesar 4,94 persen (YoY) dan memberikan kontribusi 17,24 persen terhadap PDB nasional.

Dari sisi ekspor, kinerja sektor manufaktur juga menunjukkan daya tahan yang kuat. Selama periode Oktober 2024-Agustus 2025, nilai ekspor IPNM mencapai US$202,9 miliar atau 78,75 persen dari total ekspor nasional sebesar US$257,6 miliar.

Realisasi investasi industri manufaktur juga tetap tinggi mencapai Rp568,4 triliun pada periode Oktober 2024-Juni 2025, atau 40,72 persen dari total investasi nasional. Pertumbuhan investasi tersebut turut berdampak pada peningkatan penyerapan tenaga kerja.

Hingga Februari 2025, sektor IPNM menyerap 19,55 juta tenaga kerja, atau 13,41 persen dari total tenaga kerja nasional.

Optimisme pelaku industri juga tercermin dari Indeks Kepercayaan Industri (IKI) yang pada September 2025 berada di angka 53,02, menunjukkan kondisi ekspansif. Sementara Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur pada periode yang sama juga berada di 50,4.

"Kedua indikator ini menunjukkan keyakinan pelaku usaha terhadap prospek industri yang tetap positif," tutur Agus.

Menurut Agus, beberapa subsektor industri juga mencatatkan pertumbuhan yang lebih tinggi dari rata-rata nasional. Industri Logam Dasar tumbuh paling kuat, mencapai 12,27 persen, diikuti Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki 8,13 persen, serta Industri Makanan dan Minuman 6,18 persen.

Selain itu, subsektor Barang Logam, Elektronik dan Peralatan Listrik, Industri Kimia dan Farmasi, serta Industri Mesin dan Perlengkapan juga menunjukkan pertumbuhan kuat di kisaran 5-6 persen.

"Pertumbuhan di berbagai subsektor ini mencerminkan semakin solidnya struktur industri nasional, baik dari hulu hingga hilir," tegas Agus.

[Gambas:Video CNN]

(ldy/dhf)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER