Cegah Keracunan, BGN Wajibkan MBG Dimasak Pakai Air Galon

CNN Indonesia
Selasa, 21 Okt 2025 12:53 WIB
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mewajibkan menu makanan program makan bergizi gratis (MBG) dimasak dengan air bersertifikat atau galon. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mewajibkan menu makanan program makan bergizi gratis (MBG) dimasak dengan air bersertifikat atau galon.

Pasalnya, sejumlah kasus keracunan MBG di daerah terjadi karena sanitasi yang tidak layak.

"Karena daerah Indonesia itu luas, banyak kasus gangguan pencernaan berasal dari air, oleh sebab itu air yang digunakan pada masak makanan bergizi harus air yang bersertifikat, air galon, atau air isi ulang yang sudah melalui proses sertifikat," ujar Dadan kepada wartawan, Senin (20/10), seperti dikutip Detik Finance.

Selain itu, sejumlah SPPG juga kini dipastikan Dadan dibekali sterilisasi food tray yang memastikan wadah bisa digunakan ulang secara aman setelah dicuci dan dikeringkan dengan suhu tertentu.

Dadan juga menegaskan pihaknya mengawal laporan insiden kasus keracunan makan bergizi gratis yang terjadi di sejumlah daerah.

Sebagai langkah pencegahan, satu SPPG kini hanya dibatasi melayani 2.000 hingga 2.500 penerima manfaat.

"Kita tetapkan kebijakan, penerima manfaat menjadi rata-rata di 2.000 sampai 2.500 dan boleh dilanjutkan sampai 3.000 kalau di SPPG itu ada ahli masak yang bersertifikat," ujarnya.

Ia juga meminta SPPG baru didampingi oleh juru masak profesional setidaknya dalam lima hari ke depan. Penggunaan rapid test juga dimaksimalkan distribusinya di seluruh SPPG.

Rapid test digunakan baik pada bahan baku pangan yang akan diolah, juga saat makanan tersaji setelah didistribusikan ke sekolah-sekolah. Hal itu dilakukan untuk memastikan kualitas makanan yang tersaji.

"Kita sedang mengusahakan semua SPPG dengan rapid test untuk menguji bahan baku karena pengalaman Jepang sudah 100 tahun MBG, 90 persen gangguan pencernaan yang muncul karena kualitas bahan baku," ujarnya.

(sfr/agt)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK