BGN Tutup 112 Dapur MBG Imbas Marak Keracunan

CNN Indonesia
Selasa, 21 Okt 2025 16:32 WIB
Badan Gizi Nasional menutup 112 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi alias dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) imbas kasus dugaan keracunan beberapa waktu terakhir.
Badan Gizi Nasional menutup 112 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi alias dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) imbas kasus dugaan keracunan beberapa waktu terakhir. (ANTARA FOTO/HASRUL SAID).
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Gizi Nasional (BGN) menutup 112 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) alias dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) imbas kasus dugaan keracunan beberapa waktu terakhir.

Wakil Kepala BGN Nanik S Deyang mengatakan dari 112 SPPG yang ditutup, 13 di antaranya sudah mengajukan untuk beroperasi kembali.

"Yang ditutup jumlahnya 112 SPPG. Dari 112, ini yang menyatakan siap dibuka lagi 13. Tapi kita belum, lagi kita mau cek lagi," ujarnya ditemui di kantor Kemenko Pangan, Selasa (21/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nanik mengatakan SPPG yang dibuka kembali harus memenuhi sejumlah syarat, di antaranya mengantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS), sertifikat halal, dan Hazard Analysis and Critical Control Points HACCP).

Dapur MBG juga harus sesuai dengan petunjuk teknis (juknis), termasuk ruang pengemasan makanan yang harus dilengkapi dengan AC.

Ia mengatakan selama ini ada dapur MBG yang ruang pengemasannya tidak dilengkapi dengan AC sehingga membuat makanan cepat basi.

"Nah, contoh hal-hal seperti itu harus dijalankan. Lantai harus diepoksi. Kenapa harus diepoksi? Supaya kuman-kuman dari bawah tidak naik. Tempat pencucian ompreng harus terpisah dengan pencucian sayur dan sebagainya. Itu sekarang yang kita tegakkan," ujarnya.

Nanik menegaskan jika 13 SPPG yang menyatakan siap buka kembali ternyata melanggar SOP lagi, maka BGN akan menutup permanen dapur tersebut.

Belakangan kasus keracunan MBG tengah menjadi sorotan publik.

Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mencatat sejak Januari hingga 12 Oktober 2025, lima provinsi dengan korban keracunan MBG tertinggi adalah Jawa Barat dengan 4.125 korban, Jawa Tengah (1.666 korban), Yogyakarta (1.053 korban), Jawa Timur (950 korban), dan Nusa Tenggara Timur (800 korban).

JPPI mencatat lonjakan signifikan di Jawa Timur dan NTT. Dua provinsi ini tidak termasuk lima besar per 30 September 2025, namun kini melonjak masuk ke daftar provinsi dengan korban terbanyak.

Namun, Presiden Prabowo Subianto menyebut secara statistik angka keracunan MBG berada di angka sekitar 0,0007 dari seluruh penerima manfaat. Dengan demikian, sambungnya, 99,99 persen program MBG tersebut berhasil.

"Keracunan makan 8 ribu kurang lebih, benar Pak Dadan [Kepala BGN Dadan Hindayana]? Jadi kalau diambil statistik, adalah 0,0007 atau 0,0008. Artinya, program ini 99,99 persen berhasil," ujar Prabowo di Sidang Senat Terbuka UKRI, Sabtu (18/10) lalu.

Prabowo mengatakan, sejauh ini, penerima manfaat program MBG sebanyak 36,2 juta penerima.

Dengan rincian, sudah ada 1,3 hingga 1,4 miliar porsi makanan yang diberikan kepada para penerima manfaat.

[Gambas:Video CNN]

(fby/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER