Harga Pupuk Turun, Amran Sebut Untung Pupuk Indonesia Tambah Rp2,5 T

CNN Indonesia
Rabu, 22 Okt 2025 11:07 WIB
Mentan Amran Sulaiman menyebut penurunan harga pupuk bersubsidi sebesar 20 persen justru membuat PT Pupuk Indonesia meraih tambahan keuntungan Rp2,5 triliun.
Mentan Amran Sulaiman menyebut penurunan harga pupuk bersubsidi sebesar 20 persen justru membuat PT Pupuk Indonesia meraih tambahan keuntungan Rp2,5 triliun. ( ANTARA FOTO/ASPRILLA DWI ADHA).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyebut penurunan harga pupuk bersubsidi sebesar 20 persen justru membuat PT Pupuk Indonesia (Persero) diproyeksikan meraih tambahan keuntungan hingga Rp2,5 triliun tahun depan.

Menurutnya, hal ini terjadi karena adanya efisiensi besar-besaran dalam sistem produksi dan distribusi pupuk nasional.

"Justru PT Pupuk langsung untung. Tahun depan, dengan harga pupuk turun, justru Pupuk Indonesia tambah untung Rp2,5 triliun. Jadi sudah bertambah keuntungan, volume bertambah, efisien, harga turun. Cantik enggak? Itulah revitalisasi," ujar Amran di Kementan, Jakarta Selatan, Rabu (22/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Amran menjelaskan keuntungan tersebut merupakan hasil revitalisasi industri pupuk yang dijalankan atas arahan Presiden Prabowo Subianto.

Revitalisasi ini mencakup efisiensi produksi, deregulasi distribusi, dan perubahan sistem subsidi dari hilir ke hulu agar biaya bisa ditekan tanpa mengurangi pasokan.

Ia mengatakan efisiensi itu berhasil menurunkan biaya produksi pupuk sekitar 26 persen dan membuat distribusi lebih cepat dari pabrik langsung ke petani.

Selain itu, pemerintah juga berencana menambah volume pupuk bersubsidi sebesar 700 ribu ton hingga 2029, bersamaan dengan pembangunan tujuh pabrik pupuk baru yang diharapkan memperkuat kapasitas industri nasional.

"Sekarang dari Kementerian Pertanian ke pabrik, pabrik langsung ke petani. Petani seluruh Indonesia menikmati," kata Amran.

Hasil efisiensi tersebut, lanjutnya, juga membuat negara menghemat anggaran sekitar Rp10 triliun, tanpa perlu menambah subsidi dari APBN.

"Inilah hasil dari efisiensi, efektif, produktif," ujarnya.

Amran menegaskan meski harga pupuk bersubsidi turun, kondisi keuangan BUMN pupuk justru semakin sehat berkat efisiensi dan peningkatan produktivitas.

Ia optimistis langkah ini tidak hanya menguntungkan perusahaan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan petani karena biaya produksi turun.

Dengan skema baru ini, PT Pupuk Indonesia diperkirakan akan mencatat total laba hingga Rp7,5 triliun pada 2026, sementara petani dapat menikmati harga pupuk yang lebih terjangkau di seluruh Indonesia.

[Gambas:Video CNN]

(del/pta)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER