Klarifikasi Menteri UMKM soal Pernyataan Anjurkan Produksi Barang KW

CNN Indonesia
Selasa, 21 Okt 2025 19:03 WIB
Klarifikasi Menteri UMKM Maman Abdurrahman soal anjuran pelaku UMKM untuk memproduksi barang KW, sehingga menuai kritik publik. (Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Surabaya, CNN Indonesia --

Menteri Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman memberikan klarifikasi atas pernyataannya yang menganjurkan pelaku UMKM untuk memproduksi barang tiruan atau barang KW sehingga menuai kritik publik.

Ia menegaskan pernyataannya itu merupakan respons spontan dalam konteks membahas maraknya produk impor yang membanjiri pasar dalam negeri, serta upaya pemerintah untuk melindungi industri dalam negeri.

"Terkait statement saya itu hanya statement begini loh, seperti sebuah statement spontan pada saat saya merespons bahwa maraknya barang-barang impor masuk sini," kata Mamang di sela acara Akad Massal Kredit Usaha Rakyat (KUR) 800 Ribu Debitur Penciptaan Lapangan Kerja dan Peluncuran Kredit Program Perumahan (KPP) di Surabaya, Kamis (21/10).

Menurut Maman, setelah pernyataan itu ramai dibicarakan publik, pemerintah telah menindaklanjuti persoalan barang impor dengan langkah konkret. Salah satunya melalui koordinasi dengan pihak berwenang untuk memperketat pengawasan di jalur impor.

Ia juga menegaskan menghargai kritik publik terhadap pernyataannya tersebut. Maman menganggap respons masyarakat sebagai bentuk partisipasi demokratis yang perlu dihargai oleh pemerintah. Maka itu, anjuran agar UMKM membuat barang KW tak akan ditindaklanjuti karena gagasan tersebut ditolak masyarakat.

"Saya berterima kasih kepada publik, karena publik merespons serta memberikan banyak sekali masukan dan saran, dan mayoritas tidak setuju. Jadi saya pikir selama ini kan ujung-ujungnya kepentingannya untuk publik ya. Jadi saya pikir selama itu memang publik menyarankan untuk tidak ditindaklanjuti. Kami dari kementerian UMKM itu saya pikir tidak perlu kita tindaklanjuti," ucapnya.

Menurut Maman, kritik publik terhadapnya justru penting agar kebijakan dan komunikasi pemerintah lebih berhati-hati dan selaras dengan aspirasi masyarakat.

"Karena sebagian besar banyak yang marah juga sama saya, 'kok ngusulin kayak begitu gitu'. Ya, tapi saya pikir ini wajar dan sah-sah saja di iklim demokrasi kita dan saya pikir apa yang memang menjadi harapan publik ya harus kita tindak lanjuti dan kita respons" ujarnya.

Lebih jauh, Maman menekankan arah kebijakan Kementerian UMKM tetap berfokus pada peningkatan kualitas produk lokal agar mampu bersaing di pasar nasional maupun internasional. Pemerintah tidak akan pernah mendorong produksi barang tiruan.

"Sebetulnya kan tujuan kita itu bagaimana bisa meningkatkan kualitas produk dalam negeri kita. Saya mau sampaikan jangan sampai disalahartikan bahwa banyak produk-produk lokal kita yang memang sudah luar biasa bagus, tas, sepatu, sandal banyak banyak sekali, dan itu bahkan sudah kita dorong untuk di nasional, tembus pasar internasional, juga tembus pasar domestik," jelasnya.

Sebagai contoh, Maman menyinggung soal produk lokal berkualitas yang sudah memiliki harga tinggi, namun perlu diimbangi dengan varian yang harganya lebih terjangkau agar masyarakat menengah ke bawah juga dapat menikmati produk dalam negeri.

"Cuman mungkin karena dalam penyampaian saya kesannya kayak mendukung produk KW, jadi akhirnya seakan-akan menganggap saya mendukung produk KW. Tapi saya sekali lagi saya katakan enggak ada. Tetap kita pasti harus mencintai produk lokal kita, produk Indonesia dan sampai hari ini kami Kementerian UMKM masih konsisten berdiri di garis itu," tutupnya.

(frd/pta)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK