Harga Minyak Terdongkrak Rencana AS Isi Kembali Cadangan Strategis

CNN Indonesia
Rabu, 22 Okt 2025 11:55 WIB
Harga minyak dunia menguat untuk hari kedua berturut-turut pada Rabu (22/10), didorong harapan tercapainya kesepakatan dagang Amerika Serikat (AS)-China.
Harga minyak dunia menguat untuk hari kedua berturut-turut pada Rabu (22/10), didorong harapan tercapainya kesepakatan dagang Amerika Serikat (AS)-China. ( (ANTARA FOTO/Idhad Zakaria).
Jakarta, CNN Indonesia --

Harga minyak dunia menguat untuk hari kedua berturut-turut pada Rabu (22/10), didorong harapan tercapainya kesepakatan dagang Amerika Serikat (AS)-China, serta rencana Washington mengisi cadangan strategisnya.

Mengutip Reuters, harga minyak mentah Brent naik 18 sen atau 0,29 persen menjadi US$61,50 per barel. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS meningkat 21 sen atau 0,37 persen ke posisi US$57,45 per barel.

Kenaikan ini memperpanjang rebound dari level terendah lima bulan yang sempat tercapai pada awal pekan akibat peningkatan produksi dan kekhawatiran permintaan melemah karena tensi dagang global.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Risiko pasokan muncul setelah rencana pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin ditunda. Ketegangan juga meningkat karena tekanan negara-negara Barat terhadap pembelian minyak Moskow oleh sejumlah negara Asia.

"Meski sentimen pasar masih cenderung bearish akibat kelebihan pasokan dan lemahnya permintaan, risiko gangguan pasokan di kawasan seperti Rusia, Venezuela, Kolombia, dan Timur Tengah tetap membatasi harga minyak agar tidak turun di bawah US$60 per barel," ujar Mukesh Sahdev, pendiri sekaligus CEO lembaga konsultasi energi XAnalysts.

Selain itu, pelaku pasar menanti perkembangan pembicaraan dagang AS-China yang dijadwalkan berlangsung pekan ini di Malaysia. Trump sebelumnya menyatakan optimisme dapat mencapai kesepakatan yang adil dengan Presiden Xi Jinping saat keduanya bertemu di Korea Selatan pekan depan.

Dukungan tambahan bagi harga minyak datang dari langkah Departemen Energi AS yang berencana membeli satu juta barel minyak mentah untuk menambah Cadangan Minyak Strategis (Strategic Petroleum Reserve/SPR) di tengah harga yang masih relatif rendah.

Data terbaru dari American Petroleum Institute juga menunjukkan bahwa stok minyak mentah, bensin, dan distilat AS menurun pada pekan lalu, menambah sentimen positif bagi pasar energi.

[Gambas:Video CNN]

(ldy/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER