Danantara: 200 Perusahaan Tertarik Proyek Pembangkit Listrik Sampah

CNN Indonesia
Minggu, 26 Okt 2025 10:30 WIB
Danantara mengungkap sekitar 200 perusahaan dalam dan luar negeri berminat untuk berpartisipasi dalam program pengelolaan sampah jadi energi listrik (PSEL). (ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA).
Jakarta, CNN Indonesia --

CEO BPI Danantara Rosan Roeslani mengatakan sekitar 200 perusahaan dalam dan luar negeri menyatakan minatnya untuk berpartisipasi dalam program pengelolaan sampah jadi energi listrik (PSEL).

Ratusan perusahaan tersebut katanya sedang mengikuti tender proyek PSEL.

"Kami sebenarnya sudah mulai proses untuk melakukan tender secara terbuka yang masuk kurang lebih 200 perusahaan dalam dan luar negeri," ujarnya dalam konferensi pers di kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Jumat (24/10).

Rosan mengatakan Danantara memang bertugas untuk mengundang investor masuk ke proyek PLTSa. Namun jika tidak ada investor yang masuk, Danantara tetap akan melaksanakan program tersebut.

Lebih lanjut, ia mengatakan akan ada program PSEL di 7 lokasi yang bakal groundbreaking pada Maret 2026. Program PSEL katanya akan berjalan di Bawah Danantara.

"Pada intinya kita hanya ingin memastikan bahwa program ini memang akan jalan di bawah dan antara. Karena ini kan sudah berapa belas tahun tidak pernah jalan gitu ya program ini.

"Danantara akan menjadi pemegang saham di semua proyek itu ya. Untuk memastikan bahwa proyek itu jalan dengan baik dan benar," sambungnya.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengatakan pembangkit listrik dari sampah itu akan dibangun di Bali, Yogyakarta, Bogor, Tangerang, Semarang, Bekasi, dan Medan.

Pembangunan pembangkit listrik dari sampah itu diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 109 Tahun 2025 tentang Penanganan Sampah Perkotaan Melalui Pengolahan Sampah Menjadi Energi Terbarukan Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan.

"Sampah yang menimbulkan penyakit itu, melalui Inpres (Perpres) itu, sekarang insyaallah akan berubah menjadi energi listrik, akan menjadi lapangan kerja, dan akan menjadi sumber energi yang terbarukan. Nah, ini yang kita percepat," ujarnya.

(fby/sfr)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK