Toyota Mau Bangun Pabrik Etanol di RI

CNN Indonesia
Selasa, 28 Okt 2025 17:48 WIB
Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Todotua Pasaribu menyebut ada sejumlah investor yang siap membangun pabrik etanol, termasuk Toyota.
Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Todotua Pasaribu menyebut ada sejumlah investor yang siap membangun pabrik etanol, termasuk Toyota. (CNN Indonesia/Dhio Faiz).
Jakarta, CNN Indonesia --

Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Todotua Pasaribu mengatakan Toyota tertarik membangun pabrik etanol di Indonesia.

Ia mengatakan Toyota memang sudah memproduksi kendaraan yang 100 persen menggunakan bahan bakal dari etanol alias E100.

"Artinya hasil pembicaraan kita kepada Toyota dan meyakinkan Toyota mereka untuk mengamankan feedstock upstream-nya mereka, feedstock untuk suplai bahan bakunya. Maka mereka juga serius untuk masuk pada plan etanol," kata Todotua di sela-sela acara Sarasehan 100 Ekonom di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Selasa (28/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iya bangun pabrik etanol, Toyota salah satu yang interest," sambungnya.

Todotua berharap investasi raksasa produsen kendaraan asal Jepang tersebut segera terealisasi. Selain Toyota, ia mengatakan investor lain juga melirik bangun pabrik etanol di Indonesia.

Ia tak menyebut perusahaan yang berniat investasi etanol di Indonesia. Todotua hanya menyebut negara asal investor tersebut.

"Betul, iya (Brazil mau investasi). Karena Brazil adalah salah satu negara yang cukup sukses mengelola mengenai etanolnya," katanya.

Belakangan lagi ramai jadi perbincangan soal mencampur bahan bakar bensin di Indonesia dengan etanol sebesar 10 persen. Pemerintah rencananya bakal menerapkan biofuel E10 itu mulai 2027.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah masih mengkaji waktu paling tepat menerapkan kebijakan ini. Namun, ia melihat kebijakan ini kemungkinan berlaku dua tahun lagi.

"Tetapi menurut saya yang kita lagi desain kelihatannya paling lama 2027 ini sudah bisa jalan," ungkap Bahlil di Kompleks Istana Negara, Jakarta, Senin (20/10).

Ia berkata penerapan kebijakan ini juga mempertimbangkan kesiapan pabrik etanol. Menurutnya, pabrik etanol dalam negeri harus terbangun terlebih dulu sebelum penerapan kebijakan.

Meski demikian, pemerintah tetap akan mendorong penerapan E10 secepatnya. Bahlil berkata kebijakan ini penting untuk kemandirian energi Indonesia.

"E10 adalah bagian dari strategi pemerintah untuk mengurangi impor bensin sebab impor bensin banyak, 27 juta ton per tahun," ujar Bahlil.

[Gambas:Video CNN]

(fby/dhf)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER