Purbaya Pamer Topi Bertuliskan 8%

CNN Indonesia
Rabu, 29 Okt 2025 13:49 WIB
Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa memamerkan topi bertuliskan angka '8%'. Angka itu merupakan target pertumbuhan ekonomi Prabowo Subianto.
Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa memamerkan topi bertuliskan angka '8%'. Angka itu merupakan target pertumbuhan ekonomi Prabowo Subianto. (Tangkapan layar instagram @menkeuri).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa memamerkan topi bertuliskan angka "8%".

Momen ini terjadi usai penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) oleh Purbaya bersama Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni di kantor Kementerian Kehutanan, Selasa (28/10).

"Target presiden ya, bukan target saya. Tapi nanti kita wujudkan dalam waktu beberapa tahun ke depan," ujar Purbaya dalam video yang dibagikan di instagram @menkeuri

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aksi ini merupakan bentuk optimistis Purbaya dalam mengejar target pertumbuhan ekonomi 8 persen yang diimpikan Presiden Prabowo Subianto.

Prabowo memang menjanjikan ekonomi Indonesia yang saat ini masih berputar-putar di level 5 persen ke 8 persen. Ia ingin target itu bisa tercapai pada 2027-2028.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan untuk mencapai target ini akan menggunakan rumus ekonomi era Presiden Soeharto.

Ia mengatakan rumus agar pertumbuhan ekonomi 8 persen terletak pada konsumsi rumah tangga, investasi, dan ekspor. Rumus ini sebelumnya digunakan pada pemerintahan Soeharto.

Karena rumus itu, pertumbuhan ekonomi berhasil tembus 8,2 persen pada 1995.

"Kalau kita lihat sejarah, kita pernah mencapai angka (pertumbuhan ekonomi) tertinggi di tahun 1995 yaitu 8,2 persen. Tentunya kebijakannya adalah konsumsi, investasi, dan ekspor. Jadi rumus konsumsi, investasi, dan ekspor ini sepertinya berulang," katanya dalam Rapat Koordinasi Nasional Investasi di Jakarta, Rabu (11/12).

Namun, tetap ada perbedaan antara cara pemerintahan Soeharto dan pemerintahan Prabowo dalam mendorong perekonomian. Jika dulu Soeharto mengandalkan sawit, tekstil, dan migas, maka Prabowo akan menambahnya dengan hilirisasi, ekonomi digital, serta semikonduktor.

[Gambas:Video CNN]

(fln/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER