Pertamina-Lemigas Uji Lapangan Hingga Lab untuk Jamin Pertalite Aman

CNN Indonesia
Sabtu, 01 Nov 2025 14:00 WIB
Pertamina Patra Niaga dan Lemigas turun langsung melakukan pengujian lapangan terhadap BBM jenis Pertalite (CNN Indonesia/Farid)
Surabaya, CNN Indonesia --

Pertamina Patra Niaga dan Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi (Lemigas)  melakukan pengujian lapangan terhadap BBM jenis Pertalite yang dilaporkan bermasalah di sejumlah wilayah Jawa Timur.

Sebelumnya muncul laporan ratusan sepeda motor 'brebet' massal yang diduga akibat penggunaan BBM jenis Pertalite, di beberapa kabupaten/kota di Jawa Timur.

Koordinator Pengujian Aplikasi Produk Lemigas, Cahyo Setyo Widodo, menjelaskan pengujian berdasarkan regulasi resmi standar dan mutu bahan bakar minyak jenis bensin RON 90 yang berlaku.

"Jadi itu acuan standarnya yang diacu di seluruh yang Indonesia itu adalah tadi saya sampaikan berapa kali standar dan mutu dalam kurung spesifikasi bahan bakar minyak jenis bensin [RON] 90. Itu jelas SK di Dirjen Minyak dan Gas Bumi Nomor 0486.K/10/DJM.S/2017," kata Cahyo, saat Press Conference di SPBU Jemurasi Surabaya, Jumat (31/10) petang

Ia menyebutkan, total terdapat 19 parameter yang diuji, antara lain RON, sulfur, kandungan logam, oksigen, densitas, aromatik, hingga kejernihan visual bahan bakar.

Menurut Cahyo, pemeriksaan mulai dari sampel yang ada di rantai distribusi bahan bakar, sejak penerimaan di terminal BBM, pengiriman menggunakan truk tangki, hingga ke SPBU di lapangan.

Setidaknya ada 16 sampel yang diperiksa. Sebagian besar pengecekan awal dilakukan secara lapangan dengan metode visual clarity, pasta air dan pengukuran densitas.

"Yang bisa dilakukan di lapangan yaitu dengan pasta air, kemudian visual, kemudian density. Yang lainnya semuanya harus di laboratorium," ujar Cahyo.

Tak terkontaminasi apapun

Ia menegaskan, hasil identifikasi awal menunjukkan sampel Pertalite yang diambil dari SPBU dalam posisi 'on spec' atau sesuai standar, yang artinya BBM itu tak terkontaminasi bahan apapun, termasuk air.

"Jadi yang kami sampaikan tadi posisinya on spec, adalah sampel yang berada di situ, stok di SPBU. Nah, itu seperti itu. Karena apa? itu kan yang memang bisa kami secara aturan kita lakukan, ya," ujar dia.

Namun, lanjut Cahyo, Lemigas tetap melanjutkan pengujian lanjutan terhadap sampel yang diambil dari bengkel dan tangki kendaraan masyarakat di laboratorium mereka.

Sejumlah sampel itu dikirimkan ke laboratorium Lemigas di Jakarta untuk diuji lebih mendalam. Pengujian terhadap sampel yang diambil dari sepeda motor atau kendaraan masyarakat disebut masih dalam proses.

Cahyo juga menekankan, Lemigas merupakan laboratorium independen yang tidak hanya menguji sampel milik Pertamina, melainkan juga berbagai produk migas dari hulu hingga hilir.

Ia menjelaskan, setiap pengujian harus mengacu pada standar resmi yang ditetapkan pemerintah, terutama karena menyangkut kebutuhan energi masyarakat luas.

"Kita kalau menguji sesuatu kan harus ada acuannya. Apalagi ini berkaitan dengan hajat hidup orang banyak," ucapnya.

Namun, soal hasil akhir uji sampel BBM dari kendaraan masyarakat, Cahyo menegaskan Lemigas tidak memiliki kewenangan untuk mengumumkannya secara langsung.

"Kami di laboratorium sebenarnya kami itu tidak pernah tahu itu sampel dari mana. Jadi, saya kira nanti yang bisa menjawab dari teman-teman Pertamina karena apapun hasilnya nanti akan kami sampaikan ke Pertamina sehingga nanti Pertamina lah yang punya hak itu," ucapnya.

Pemeriksaan lapangan pada ratusan SPBU

Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra mengatakan pihaknya bersama Lemigas telah melakukan penelusuran menyeluruh di wilayah Pantura Jawa Timur menyusul laporan mogoknya ratusan sepeda motor yang diduga terkait dengan kualitas BBM jenis Pertalite.

Mars Ega mengatakan, pihaknya bersama Lembaga Minyak dan Gas Bumi (Lemigas) pun melakukan pemeriksaan lapangan terhadap ratusan SPBU di jalur Pantura.

"Saat ini kurang lebih kami sudah menyisir hampir 300 SPBU sebetulnya di wilayah Pantura Jawa Timur. Mulai Tuban, Lamongan, Gresik, Surabaya dan sebagian ada di Bojonegoro juga, di Malang juga," kata Mars Ega saat Press Conference di SPBU Jemurasi Surabaya, Jumat (31/10).

Mars Ega menyebut, pemeriksaan BBM Pertalite itu dilakukan dengan berbagai metode, termasuk pengujian kadar air, pengukuran densitas, serta pengecekan kejernihan bahan bakar. Hasilnya tak ada kontaminan tertentu yang ditemukan dalam Pertalite.

"Sampai dengan saat ini yang terkait dengan kandungan air ini, kami melakukan pengecekan dengan metodologi pasta air. Kami juga melakukan pengecekan dengan mekanisme densitas," ucapnya.

"Kita juga melakukan pengecekan dengan standar visual clarity dan kejernihan warna daripada BBM untuk mengindikasi apakah ada kontaminan di dalam produk tersebut. Sejauh ini kita tidak menemukan indikasi hal tersebut," tambahnya

(frd/vws)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK