Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa sektor pertanian merupakan solusi paling efektif untuk mengatasi kemiskinan ekstrem di Kabupaten Jember, Jawa Timur.
Hal tersebut disampaikan Amran saat menghadiri Festival Sapi APPSI Bupati Jember Cup Season 2 di Kabupaten Jember, Sabtu (1/11), sebagai respons atas laporan langsung dari Bupati Muhammad Fawait mengenai kondisi sosial ekonomi, serta tantangan pembangunan pertanian di daerah tersebut.
Saat itu, Bupati Fawait menyampaikan bahwa Kabupaten Jember merupakan daerah dengan jumlah penduduk terbesar ketiga di Jawa Timur yang masih menghadapi persoalan serius, yakni tingkat kemiskinan ekstrem tertinggi, berdasarkan data Kementerian Sosial.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Amran menjelaskan, peningkatan produktivitas pertanian merupakan kunci utama untuk keluar dari jerat kemiskinan ekstrem. Ia pun memerintahkan jajarannya untuk segera menyalurkan berbagai bantuan yang bersifat langsung, produktif, dan berkelanjutan kepada kelompok tani miskin ekstrem di wilayah Jember.
"Mulai hari ini, kita siapkan solusi konkret. Warga miskin ekstrem di Jember akan kita beri bantuan benih jagung, bibit kakao, kopi, dan kita perbaiki irigasinya. Targetnya jelas, tahun depan tidak boleh ada lagi kemiskinan ekstrem di Jember," kata Amran di Jember, Sabtu (1/11).
Untuk tahap awal, Kementerian Pertanian (Kementan) akan menyediakan benih jagung untuk 3.000 hektare lahan, yang diperkirakan dapat membantu 10.000 keluarga miskin ekstrem. Hasil panen nantinya akan diserap oleh Bulog dengan harga minimal Rp5.500 per kilogram.
"Saya minta Bulog jangan menawar. Minimal Rp5.500 wajib. Kalau mau beli Rp6.000 silakan. Yang penting, hasil jagung petani harus dibeli," kata Amran.
Selain bantuan jagung, Kementan juga menyiapkan program perbaikan irigasi serta bantuan bibit perkebunan, masing-masing kopi seluas 20 ribu hektare dan kakao 50 ribu hektare, disertai bantuan ternak sapi yang akan disalurkan langsung kepada kelompok tani miskin di wilayah terdampak.
Tidak hanya itu, bantuan berupa bibit, olah tanah dan bongkar ratoon senilai Rp2 triliun juga telah disiapkan untuk seluruh wilayah Jawa Timur, termasuk Kabupaten Jember. Hal ini dilakukan demi mempercepat peningkatan produktivitas dan kesejahteraan petani.
"Semua bantuan ini harus tuntas sebelum Desember. Kalau pemerintah daerah kompak, saya pastikan kemiskinan ekstrem di Jember bisa diselesaikan lebih cepat," tutur Amran.
Ia menegaskan, seluruh program bantuan ini bukan hanya kebijakan Kementan, melainkan arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto dan Ketua MPR Ahmad Muzani agar pemerintah hadir dengan solusi nyata.
"Atas arahan Bapak Presiden, arahan Pak Ketua MPR, ini harus diselesaikan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Kolaborasi antar pemerintah pusat, Pak Gubernur, Pak Wagub, kemudian Pak Bupati, kita sama - sama bantu rakyat utamanya sejahterahkan petani," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua MPR RI, Ahmad Muzani yang turut membuka Festival Sapi APPSI Bupati Jember Cup Season 2 turut memberikan apresiasi atas respons cepat Mentan Amran terhadap sektor peternakan nasional.
"Kami berterima kasih atas kehadiran dan perhatian luar biasa dari Menteri Pertanian. Selama ini beliau sangat tanggap terhadap persoalan peternak, termasuk saat menangani wabah penyakit mulut dan kuku. Peternakan sapi adalah salah satu solusi penting untuk mengatasi kemiskinan dan memenuhi kebutuhan gizi nasional," kata Muzani.
"Kita patut bangga punya Menteri Pertanian seperti Pak Amran, tanggap, cepat, dan hadir di setiap sektor, baik pertanian maupun peternakan," pungkasnya.
(rea/rir)