Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 20,18 poin atau minus 0,25 persen ke level 8.163 pada Jumat (31/10) silam.
Investor melakukan transaksi sebesar Rp19,18 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 28,08 miliar saham.
Dalam sepekan terakhir, indeks saham melemah tiga kali, sementara dua hari sisanya menguat. Tak heran, performa indeks tercatat melemah 1,3 persen sepanjang pekan kemarin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Senada, Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kautsar Primadi Nurahmad mengatakan selama periode tanggal 27 sampai dengan 31 Oktober 2025 kemarin, perdagangan saham ditutup bervariasi.
Tercatat, kapitalisasi pasar bursa mengalami penurunan sebesar 2,48 persen dari Rp15.234 triliun menjadi Rp14.857 triliun pada penutupan pekan lalu. Di sisi lain, rata-rata volume transaksi harian mengalami peningkatan sebesar 3,72 persen dari 30,47 miliar menjadi 31,61 miliar lembar saham.
Lalu, rata-rata nilai transaksi harian juga mengalami peningkatan sebesar 1,55 persen dari Rp22,28 triliun menjadi Rp22,63 triliun.
Sementara itu, rata-rata frekuensi transaksi harian mengalami penurunan yakni sebesar 1,79 persen dari 2,37 juta kali transaksi menjadi 2,32 juta kali transaksi pada penutupan pekan lalu.
"Investor asing pada hari ini mencatatkan nilai beli bersih Rp1,13 triliun dan sepanjang tahun 2025 ini, investor asing mencatatkan nilai jual bersih Rp47,317 triliun," katanya dalam keterangan resmi, Jumat (31/10).
Lantas seperti apa proyeksi pergerakan IHSG untuk sepekan ke depan?
VP Equity Retail Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi memperkirakan indeks saham pada perdagangan hari ini, Senin (3/11) bergerak mixed dengan kecenderungan menguat terbatas di rentang level support 8.100 dan resistance 8.260.
Ia memperkirakan pergerakan pasar hari ini akan dipengaruhi oleh sejumlah sentimen domestik dan global.
"Pasar akan mencermati rilis data inflasi Indonesia yang diperkirakan tumbuh stabil di level 2,7 persen year on year per Oktober 2025, serta rilis data S&P Manufaktur yang masih bertahan di atas zona ekspansif di level 50,6. Kami memperkirakan pasar akan merespons kedua data ini secara moderat," ujar Oktavianus kepada CNNIndonesia.com, Minggu (2/11).
Selain itu, kekhawatiran terhadap depresiasi lanjutan rupiah terhadap dolar AS juga menjadi faktor penekan. Mata uang garuda kini telah bergerak di atas Rp16.600 per dolar AS, yang memberikan sinyal negatif bagi pasar saham.
Berdasarkan analisis teknikal, Oktavianus pun merekomendasikan beberapa saham yang bisa dikoleksi. Pertama, saham Amman Mineral Internasional atau AMMN yang ditutup menguat 2,16 persen ke posisi 7.100 pada pekan lalu. Oktavianus memproyeksi AMMN dapat menyentuh level 7.550 pada pekan ini.
Kedua, saham PT Raharja Energi Cepu Tbk atau RATU yang ditutup menguat 4,03 persen ke posisi 7.750 pekan lalu. Oktavianus memproyeksi RATU dapat menyentuh level 8.900 pada pekan ini.
Sementara itu, Analis Teknikal MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memperkirakan sepanjang pekan ini, indeks saham akan bergerak cenderung melemah dan rawan koreksi dengan rentang support di level 8.042 dan resistance di 8.288.
Menurutnya, tekanan terhadap pasar kemungkinan muncul dari kombinasi faktor domestik dan global yang akan dirilis dalam waktu dekat.
"Pasar akan mencermati sejumlah data penting seperti inflasi, neraca dagang, dan GDP Indonesia, serta data ketenagakerjaan dari Amerika Serikat," ujar Herditya.
Selain itu, lanjutnya, pergerakan harga emas dunia dan perkembangan negosiasi dagang antara AS dan China juga berpotensi menjadi sentimen yang memengaruhi arah IHSG ke depan.
Ia pun menyarankan investor dapat mencermati beberapa saham dari emiten ia rekomendasikan. Herditya merekomendasikan saham PT Bumi Resources Minerals Tbk atau BRMS yang ditutup menguat 2,79 persen ke level 920 pada pekan lalu. Ia memproyeksi BRMS dapat menyentuh level 1.005 pekan ini.
Kemudian, Herditya pun merekomendasikan saham Indosat atau ISAT yang ditutup di level 1.885 pada pekan lalu. Ia memproyeksi ISAT dapat menyentuh level 2.100 pada pekan ini.
Herditya juga merekomendasikan saham Pantai Indah Kapuk Dua atau PANI yang ditutup menguat 0,36 persen di posisi 14.050 pada pekan lalu. Ia memproyeksi PANI bisa menyentuh level 15.450 pada pekan ini.
Catatan Redaksi: Berita ini tidak dibuat untuk merekomendasikan atau tidak merekomendasikan saham tertentu. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.
(del/dhf)