Pengelola Bantah Pelabuhan Tanjung Perak Tutup Buntut Cengkeh Cesium

CNN Indonesia
Selasa, 04 Nov 2025 12:51 WIB
Aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur. (Dok. Pelindo)
Jakarta, CNN Indonesia --

PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) menegaskan tidak ada penutupan pelabuhan maupun penghentian aktivitas bongkar muat menyusul tibanya cengkeh ekspor yang dikembalikan dari Amerika Serikat karena terkontaminasi zat radioaktif Cesium 137 (Cs-137). Seluruh operasional tetap berjalan normal.

Pembongkaran produk ekspor itu juga berjalan lancar.

Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Utama Tanjung Perak Agustinus Maun mengatakan pembongkaran dilakukan dengan pengawasan ketat dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) dan sejumlah instansi lain yang terkait.

"Penanganan dilakukan sesuai dengan standar operasional dan prosedur untuk muatan barang berbahaya di atas kapal," kata Agustinus, Selasa (4/11)

Ia mengatakan sebelum peti kemas dibongkar terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan oleh Bapeten dengan dilakukan tes usap pada titik paparan tertinggi dengan hasil tidak ada kontaminasi pada permukaan luar container.

Selanjutnya Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan mengeluarkan Certificate of Pratique dan selanjutnya peti kemas diizinkan untuk diturunkan dari kapal untuk pemeriksaan lanjutan di alat RPM.

"Selama kegiatan tersebut, pelabuhan tidak ditutup, aktivitas bongkar muat peti kemas lainnya tetap berlangsung normal hal ini dibuktikan pada saat bersamaan, TPS Surabaya juga tengah melakukan kegiatan bongkar muat peti kemas atas kapal Sinar Sulawesi, CMA CGM Dolomites dan SPIL Niken" kataAgustinus, Selasa (04/11).

Sementara itu Superintenden Komunikasi Korporat dan Hubungan Investor PT Terminal Petikemas Surabaya,Ardiansyah,mengatakan kegiatan pembongkaran terhadap produk yang dikembalikan tersebut memang dilakukan di TPS Surabaya,tapi tidak mengganggu pelayanan lainnya.

"Atas aktivitas tersebut, tidak ada penutupan pelabuhan ataupun penghentian aktivitas bongkar muat dan pelayanan kegiatan lainnya di TPS Surabaya. Kegiatan pelayanan bongkar muat tetap berlangsung normal dan seluruh pengguna jasa dilayani dengan baik," ujar Ardiansyah saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (4/11).

Setelah dibongkar, lanjut Ardiansyah, peti kemas berisi cengkeh terkontaminasi tidak disimpan di dalam area terminal. Sesuai prosedur, kontainer tersebut langsung dikeluarkan dari TPS menggunakan sistem truck losing untuk ditangani lebih lanjut oleh pihak berwenang.

"Selanjutnya produk ekspor yang terkontaminasi Cesium tidak ditumpuk di dalam terminal, melainkan langsung dibawa keluar TPS Surabaya/truck losing, sesuai SOP penanganan container IMO Class 1 eksplosive dan IMO Class 7 radio aktif, untuk penanganan lebih lanjut oleh pihak berwenang," tutur Ardiansyah.

(fln, frd/dhf)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK