Importir AS Tumpuk Barang RI Jelang Trump Terapkan Tarif 19 Persen

CNN Indonesia
Jumat, 07 Nov 2025 08:10 WIB
Mendag Budi Santoso menyebut para importir AS sengaja menumpuk stok barang dari Indonesia jelang pemberlakuan tarif 19 persen. (CNN Indonesia/Kadafi).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengungkap importir Amerika Serikat (AS) mulai menumpuk barang asal Indonesia sebelum tarif 19 persen diberlakukan ke Indonesia.

Dengan begitu, importir AS bisa mendapatkan keuntungan lebih besar karena biaya impor belum naik.

"Sekarang ketika kita menghadapi perang tarif kita kan belum dikenakan yang 19 (persen), jadi masih kena 10 (persen) tarif resiprokal. Ini importir Amerika menumpuk barang. Jadi dia berlomba menumpuk barang supaya nanti barangnya sudah ada stok di sana," kata Budi dalam acara CEO Insight Kompas 2025 di Hutan Plataran Kota, Jakarta Selatan, Selasa (4/11).

"Ketika nanti implementasi resiprokalnya berjalan, dia akan dapat untung," sambungnya.

Budi mengatakan lonjakan impor dari AS terlihat dari data neraca perdagangan Indonesia. Pada periode Januari-September 2025, AS menjadi penyumbang surplus terbesar pada neraca dagang RI dengan nilai US$15,7 miliar.

Padahal, sambung Budi, Negeri Paman Sam sebelumnya tidak pernah menjadi penyumbang surplus terbesar neraca dagang RI.

"Amerika itu biasanya enggak pernah nomor satu. Dia pasti selalu nomor dua, nomor tiga, di bawah India, tapi sekarang nomor satu," kata Budi.

Budi mengaku tidak masalah jika importir AS berlomba-lomba menumpuk barang Indonesia. Menurutnya, sebelum tarif resiprokal diberlakukan, semua negara yang mengekspor ke AS menghadapi tarif dasar (baseline) sekitar 10 persen termasuk Indonesia.

"Artinya sama saja mereka impor dari Indonesia banyak. Lah nanti ketika resiprokal ada itu kan bervariasi, Indonesia cenderung lebih rendah kan (tarifnya). Harapan kami justru (ekspor ke AS) lebih meningkat," kata Budi.

Lebih lanjut, Budi mengatakan kesepakatan tarif AS-RI masih dalam perundingan. Ia menargetkan kesepakatan tarif ditargetkan rampung akhir bulan ini.

(fby/dhf)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK