Energi Surya dari Pertamina Dukung Kemandirian Penyintas ODGJ
Langkah PT Pertamina (Persero) menghadirkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 6,6 kWp dengan baterai 10 kWh melalui Program Jiwa Berdaya di Desa Pangauban, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat terbukti memberikan dampak sosial berkelanjutan.
Kehadiran PLTS itu turut menggerakkan operasional bengkel dan tempat cuci motor yang dikelola oleh komunitas setempat. Di balik program ini, ada misi memberdayakan sobat jiwa atau Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang telah pulih agar dapat kembali produktif dan diterima oleh masyarakat.
Sebelumnya, kegiatan bengkel ini berjalan secara sederhana dengan peralatan terbatas. Biaya listrik juga tinggi, dan banyak anggota komunitas yang belum memiliki pekerjaan tetap.
Kini, berkat pemanfaatan energi surya, biaya operasional bengkel dan cuci motor bisa ditekan hingga lebih dari Rp13,9 juta per tahun, sehingga memungkinkan bengkel untuk terus berkembang sekaligus memperluas manfaat sosialnya.
"Untuk menghemat biaya, dulu kami sering menghentikan pekerjaan saat malam hari. Sekarang, dengan tenaga surya, kami bisa bekerja lebih lama, bahkan membantu penerangan lampu jalan di sekitar bengkel," ujar Heri, salah satu anggota tim Jiwa Berdaya yang juga penyintas ODGJ.
PLTS itu tidak hanya digunakan menyalakan bengkel, tapi juga memberi energi dan harapan baru lewat keterlibatan 14 Sobat Jiwa yang sudah pulih dan 20 warga sekitar, hingga memberikan manfaat tidak langsung bagi 70 orang lainnya. Hasil dari jasa servis dan cuci motor, ditambah penjualan Pelumas Pertamina, diharapkan mampu meningkatkan pendapatan kelompok hingga Rp40-50 juta per tahun.
Program Jiwa Berdaya juga tengah menyiapkan kantin dan galeri produksi untuk memperluas usaha bengkel. Semua kegiatan ini didukung oleh teknologi tepat guna, seperti panel surya untuk lampu jalan, peralatan bengkel listrik berbasis energi surya dan sistem filter air daur ulang untuk mencuci motor, tanpa membuang banyak air.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Muhammad Baron mengatakan, inisiatif seperti Jiwa Berdaya menunjukkan bahwa energi hijau bisa menjadi sarana pemulihan sosial sekaligus pemberdayaan ekonomi masyarakat setempat.
"Energi terbarukan bukan hanya soal keberlanjutan, tetapi juga tentang kemanusiaan. Program ini membuktikan bahwa energi bisa memulihkan semangat dan menghapus stigma yang melekat pada seseorang," kata Baron.
Selain memberikan dampak sosial, pemanfaatan PLTS juga berdampak besar bagi lingkungan. Setiap tahun, bengkel Jiwa Berdaya mampu menurunkan emisi karbon hingga 9,06 tonCO2ek, setara dengan menanam 2.265 pohon.
Bengkel kecil di sudut Kabupaten Bandung Barat ini pun berhasil menumbuhkan semangat bahwa dengan energi bersih dan kepedulian sosial, siapa pun bisa kembali berdaya jiwa.
(rea/rir)