"Visi untuk Pahlawan" Telkomsel Layani Operasi Katarak untuk Veteran

Telkomsel | CNN Indonesia
Rabu, 12 Nov 2025 14:22 WIB
Program "Visi untuk Pahlawan" hasil kolaborasi Telkomsel dan Kitabisa menyasar 20 veteran dan keluarga veteran untuk menerima operasi katarak.
(Foto: arsip Telkomsel)
Jakarta, CNN Indonesia --

Memperingati Hari Pahlawan Nasional 2025, Telkomsel berkolaborasi dengan Kitabisa menghadirkan Program "Visi untuk Pahlawan" di Surabaya. Program merupakan apresiasi atas jasa memperjuangkan kedaulatan Indonesia dengan menyasar 20 veteran dan keluarga veteran untuk menerima operasi katarak.

Program ini juga sejalan dengan Survei Kebutaan RAAB Kementerian Kesehatan (2014-2016) yang menyampaikan bahwa prevalensi kebutaan pada populasi usia 50 tahun ke atas mencapai 3 persen, dengan katarak sebagai penyebab utama (81 persen kasus). Operasi katarak menjadi satu-satunya solusi efektif, namun kesenjangan antara jumlah pasien dan kapasitas layanan masih tinggi.

Merespons kondisi ini, "Visi untuk Pahlawan" mendukung Program 100 Visi yang diselenggarakan oleh Bantu.id, Persatuan Dokter Mata Indonesia (PERDAMI) Jawa Timur, Lembaga Veteran RI, dan RS Mata Masyarakat Baru. Inisiatif operasi katarak gratis ini diharapkan dapat mengembalikan penglihatan, harapan, dan kualitas hidup masyarakat yang membutuhkan, lansia, dan kelompok rentan, termasuk para veteran yang telah berjasa bagi bangsa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

VP Corporate Communications & Social Responsibility Telkomsel, Abdullah Fahmi, menyatakan bahwa ke depannya, Telkomsel akan terus berupaya menghadirkan manfaat yang nyata bagi kehidupan masyarakat.

"Kami menyadari bahwa apa yang kami lakukan hanyalah langkah kecil dibandingkan pengorbanan besar para pahlawan. Semoga bantuan ini menjadi pengingat bahwa perjuangan mereka tidak akan pernah kami lupakan," kata Abdullah Fahmi.

Setelah Seremoni Penyerahan Bantuan Simbolis di Surabaya pada Senin (10/11), persiapan dan operasi katarak akan berlangsung di RS Mata Masyarakat Baru Surabaya, dengan tahapan sebagai berikut:

15 November 2025: Screening penerima manfaat.
22 November 2025: Operasi katarak.
23 November 2025: Pemeriksaan pasca operasi.

Program "Visi untuk Pahlawan" sekaligus menjadi bagian dari inisiatif "Sambungkan Senyuman" Telkomsel, yang pada November 2025 ini turut membagikan bantuan kepada total 1.000 veteran dan keluarga veteran di seluruh penjuru Indonesia melalui aktivitas "Berbagi Senyuman di Jumat Berkah".

Adapun "Sambungkan Senyuman" adalah inisiatif filantropi Corporate Social Responsibility (CSR) Telkomsel yang fokus berbagi kebahagiaan dan harapan untuk hari dan masa depan yang lebih baik.

Kisah Para Veteran Penerima Manfaat

Bagi Soeparman (81) yang mengabdi selama 40 tahun di TNI Angkatan Laut, semangat perjuangan tidak berhenti meski masa tugas telah usai. Ia menilai, menjadi pahlawan berarti terus berbuat untuk sesama, kapan pun dan di mana pun.

"Jadi pejuang itu nggak berhenti di medan perang saja, tapi sampai akhir hayat. Dulu berat ninggalin keluarga, tapi kalau bukan kita yang berjuang, siapa lagi? Sekarang saya bersyukur masih bisa dibantu, semoga setelah operasi bisa lebih jelas melihat dan bisa kumpul lebih banyak waktu sama keluarga," tutur Soeparman.

Ada pula Mad Sahal Syahroni (66) yang mendedikasikan 38 tahun hidupnya di TNI Angkatan Laut. Ia menekankan pentingnya menjaga semangat disiplin dan pengabdian meski telah pensiun. Baginya, operasi ini adalah bentuk ikhtiar untuk tetap sehat dan bermanfaat bagi masyarakat.

"Jadi pahlawan itu harus tetap semangat, disiplin, dan setia pada negara. Dengan operasi katarak ini saya bisa tetap sehat, nggak nyusahin orang, dan mudah-mudahan masih bisa berbuat baik buat masyarakat," ujarnya.

E. Soekanto (78) yang mengabdi selama 39 tahun di TNI Angkatan Laut, mengaku terharu menyambut kepedulian Telkomsel. Ia berharap program seperti ini dapat menjangkau lebih banyak rekan sejawat yang membutuhkan.

"Saya bahagia masih diingat dan dapat apresiasi. Harapannya, bukan cuma beberapa veteran aja yang dapat bantuan seperti ini. Dengan bisa melihat jelas lagi, kita bisa menikmati masa tua dengan bahagia," kata Soekanto.

Di tengah gangguan penglihatan akibat katarak, semangat dan harapan para veteran akan persatuan dan kedaulatan bangsa tidak pernah surut. Dengan program Visi untuk Indonesia, diharapkan mereka dapat kembali "merdeka" beraktivitas sehari-hari dengan penglihatan yang lebih baik.

(rea/rir)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER