PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mulai menyiapkan sejumlah perbaikan layanan setelah menerima suntikan modal Rp23,67 triliun dari PT Danantara Asset Management (Persero).
Chief Operating Officer (COO) Danantara Indonesia Dony Oskaria mengatakan suntikan tersebut bukan sekadar pendanaan, tetapi bagian dari transformasi menyeluruh yang akan berlangsung bertahap.
"Saya tidak hanya melihat sebagai suntikan karena kalau suntikan itu seolah-olah kita hanya memberikan dana kemudian lepas. Tapi ini komitmen kami adalah kita ingin melakukan transformasi terhadap Garuda Indonesia," ujar Dony dalam konferensi pers di Gedung Manajemen Garuda Indonesia, Tangerang, Kamis (13/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan tahap awal perbaikan difokuskan pada armada yang sebelumnya banyak dalam kondisi grounded. Seluruh pesawat yang tidak beroperasi kini sudah masuk bengkel untuk diperbaiki agar kembali menjadi alat produksi yang optimal.
Garuda menargetkan hasil awal perbaikan kinerja keuangan mulai terlihat positif pada kuartal III 2026
Di sisi layanan, Dony menyebut sejumlah pembaruan akan langsung dirasakan penumpang.
Inflight entertainment yang tak pernah diperbarui sejak 2018 akan mendapatkan pembaruan besar dalam beberapa pekan ke depan, termasuk penambahan film-film baru. Layanan wifi yang sempat tidak berfungsi di sejumlah armada juga akan kembali diaktifkan.
Selain itu, Garuda bersiap memperbarui area lounge, check-in counter, premium check-in, hingga kualitas makanan di pesawat.
Transformasi ini, kata Dony, dilakukan secara menyeluruh di seluruh lini, mulai layanan, budaya kerja, hingga bisnis. Ia menegaskan penggunaan dana tidak hanya diarahkan pada operasional, tetapi juga review model bisnis agar pendanaan tidak kembali habis tanpa perbaikan berkelanjutan.
"Karena ini penting sekali untuk memberikan image yang positif kepada semua penumpang kita. Ini akan immediately terasa," ujarnya.
Dony menambahkan dampak transformasi layanan mulai terlihat dalam waktu dekat, sementara hasil finansial ditargetkan membaik pada kuartal III tahun depan.
Selain Garuda, Dony menyebut proses penyehatan serupa juga akan dilakukan kepada sejumlah BUMN lain dalam portofolio Danantara, termasuk Krakatau Steel. Semua proses dilakukan secara komprehensif bersama manajemen masing-masing perusahaan.
Danantara Asset Management resmi menyuntik dana sebesar Rp23,67 triliun kepada Garuda Indonesia melalui mekanisme Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD). Keputusan tersebut diambil dalam RUPSLB pada Rabu (12/11).
Dana terdiri dari setoran modal tunai Rp17,02 triliun dan konversi utang pemegang saham Rp6,65 triliun.
Direktur Utama Garuda Indonesia Glenny Kairupan mengatakan langkah ini menjadi tonggak penting pemulihan kinerja perseroan setelah berhasil menyelesaikan restrukturisasi besar dalam beberapa tahun terakhir.
Sekitar Rp8,7 triliun atau 37 persen dialokasikan untuk modal kerja Garuda, terutama pemeliharaan armada, sementara Rp14,9 triliun atau 63 persen digunakan untuk operasional Citilink, termasuk pelunasan kewajiban bahan bakar kepada Pertamina.
Penyertaan modal dilakukan melalui penerbitan lebih dari 315 miliar saham Seri D dengan harga pelaksanaan Rp75 per lembar. Langkah ini memastikan saham Garuda tetap tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) sekaligus memperkuat posisi keuangan perusahaan untuk mendukung transformasi jangka panjang.
(del/sfr)