Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso ingin 30 persen penyaluran MinyaKita dilakukan oleh BUMN Pangan seperti Bulog dan ID Food. Tujuannya agar mudah dikontrol dan dijual sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET).
Menurut Budi, saat ini banyak ditemukan MinyaKita dijual dengan harga tinggi atau di atas HET, sehingga memang perlu ditata cara penyalurannya.
"Terus kalau yang MinyaKita kan sekarang lagi dibuat penataan mengenai distribusinya. Jadi nanti sebagian besar akan didistribusikan melalui BUMN Pangan, itu kayak misalnya Bulog, ID Food," ujar Budi saat acara pemusnahan Ballpress Pakaian Bekas di PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI), Nambo, Bogor, Jawa Barat, Jumat (14/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Budi mengatakan saat ini koordinasi terus dilakukan bersama dengan BUMN pangan tersebut. Ia berharap peraturan menteri perdagangan (permendag) yang mengatur mekanisme distribusi ini bisa rampung dalam waktu dekat.
"Mudah-mudahan minggu depan kali ya. Ya, kalau sudah harmonisasi kan sudah langsung," jelasnya.
Penataan distribusi ini, dikatakan, akan sangat membantu masyarakat di wilayah timur Indonesia. Pasalnya, harga minyak kita di sana cukup tinggi.
"Karena kita ingin mendorong distributor itu juga masuk ke wilayah timur. Jadi ada inisiatif untuk distributor yang di wilayah timur. Ya, makanya ini salah satu cara itu merubah distribusinya ya, yang tadi permendag itu," terangnya.
Di satu sisi, Budi menyebutkan harga MinyaKita jelang libur Natal dan Tahun Baru cukup stabil, salah satunya di wilayah Surabaya.
"Kemarin saya ke Surabaya. Semua normal ya. Semua harga itu normal," tegasnya.
(ldy/sfr)