Kemendag Ingin AS Kenakan Tarif Pakaian Jadi-Alas Kaki RI di Bawah 19%

CNN Indonesia
Jumat, 14 Nov 2025 17:00 WIB
Pemerintah menargetkan produk pakaian jadi dan sepatu Indonesia bisa mendapatkan tarif impor di bawah 19 persen dari Amerika Serikat (AS). Ilustrasi. (CNN Indonesia/Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah menargetkan produk pakaian jadi dan sepatu Indonesia bisa mendapatkan tarif impor di bawah 19 persen dari Amerika Serikat (AS).

Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Edi Prio Pambudi mengatakan pakaian jadi dan sepatu merupakan produk yang tidak bisa diproduksi AS dalam waktu dekat.

"Beberapa produk kita yang memang dibutuhkan mereka dan tidak mungkin disediakan mereka dalam waktu dekat, kita tetap akan upayakan untuk bisa dikerjasamakan dengan tarif yang lebih rendah. (Misalnya) pakaian jadi, sepatu," ujar Edi ditemui di kantor Kemenko Perekonomian, Jumat (14/11).

"Itu harus (diupayakan tarif di bawah 19 persen), karena kita juga sudah banyak memberikan manfaat kepada mereka (AS). Jadi kita harus seimbang," sambungnya.

Selain itu, Indonesia dan AS masih bernegosiasi tarif untuk beberapa komoditas yang tidak bisa diproduksi AS untuk dikenakan tarif 0 persen.

Negosiasi tersebut, sambungnya, ditargetkan rampung pada November nanti. Negosiasi diharapkan terjadi dengan prinsip mutual benefit alias sama-sama untung antar kedua negara.

"Kalau bisa sampai bulan ini bisa bisa selesai, kita dorong selesai bulan ini. Semua tergantung pada fleksibilitas dari AS untuk bisa memahami ini," jelasnya.

Presiden AS Donald Trump telah menetapkan besaran tarif bagi barang-barang impor negara lain yang masuk ke negaranya.

Untuk negara Asia Tenggara (ASEAN), mayoritas mendapatkan tarif sebesar 19 persen dari Trump, termasuk Indonesia.

Trump menurunkan tarif impor produk Indonesia dari 32 persen menjadi 19 persen. Kesepakatan ini diumumkan Trump pada 15 Juli lalu setelah berkomunikasi dengan Presiden Prabowo Subianto.

Namun, pemerintah terus melakukan upaya negosiasi pembebasan tarif untuk beberapa komoditas ekspor unggulan.

(fby/sfr)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK