Arab Saudi Potong Gaji Pekerja Asing, Upah Tinggi Tinggal Kenangan

CNN Indonesia
Senin, 17 Nov 2025 16:00 WIB
Arab Saudi mulai memotong gaji tinggi yang selama ini kerap menjadi pemikat pekerja asing terbaik di sektor konstruksi dan manufaktur. Ilustrasi. (dok. NEOM)
Jakarta, CNN Indonesia --

Perusahaan-perusahaan Arab Saudi mulai memotong pemberian gaji tinggi, yang selama ini kerap menjadi pemikat pekerja asing terbaik di sektor konstruksi dan manufaktur untuk bekerja di sana.

Dengan pemotongan gaji ini, calon pekerja asing tidak bisa berharap bisa nego gaji 40 persen, apalagi 100 persen lebih tinggi dari pendapatan mereka di tempat sebelumnya ke perusahaan Saudi, sebagaimana dulu lazim terjadi.

Penurunan gaji ini dilakukan seiring langkah Kerajaan Arab Saudi menahan belanja dan menata ulang prioritas pembangunannya. Kerajaan kini beralih fokus ke sektor kecerdasan buatan (AI), logistik hingga pertambangan, yang dinilai lebih menguntungkan.

Padahal, pihak kerajaan telah separuh jalan mewujudkan cetak biru transformasi ekonominya, yang dikenal sebagai Visi 2030.

Peta jalan ini menjadi transformasi ekonomi Saudi untuk mengurangi ketergantungan pada pendapatan dari minyak, menciptakan lapangan kerja, serta memperluas industri seperti pariwisata, real estate, pertambangan, dan jasa keuangan.

Untuk Visi 2030, Saudi telah menggelontorkan dana jumbo untuk berbagai megaproyek bernilai miliaran dolar AS, yang sempat memicu lonjakan permintaan pekerja asing berkualitas tinggi.

Salah satu contoh proyek besar yang tengah dikaji ulang adalah NEOM, kota futuristik yang direncanakan senilai US$500 miliar di gurun pasir. NEOM akan menjadi pusat wisata pegunungan Trojena, juga tuan rumah Asian Winter Games 2029.

CEO Tuscan Middle East yang berbasis di Uni Emirat Arab (UAE), Hasan Babat, bercerita untuk megaproyek NEOM, Saudi merekrut banyak tenaga asing dengan keterampilan yang langka di tenaga kerja lokal. Untuk memikat talenta asing terbaik, Saudi menawarkan gaji US$100 ribu, padahal di UAE posisi yang sama hanya digaji US$60 ribu.

Kini sejumlah megaproyek, termasuk NEOM, ditunda di tengah upaya Saudi merasionalisasi program ekonominya.

"Laju pembangunan melambat, begitu pula perekrutan pekerja. Perusahaan kini lebih agresif menegosiasikan gaji, sementara langkah efisiensi diterapkan di banyak sektor," kata Babat dikutip Reuters, Minggu (16/11).

Dalam laporan gaji Oktober yang dirilis Tuscan, perusahaan Saudi mungkin akan mengalokasikan anggaran untuk pekerjaan yang sedang 'naik daun' seperti sektor AI dan digital.

Pemerintah Saudi juga telah mempercepat reformasi pasar tenaga kerja, termasuk inisiatif untuk meningkatkan proporsi warga lokal.

Tingkat pengangguran Saudi berada pada titik terendah dalam sejarah, dan jumlah warga yang bekerja di sektor swasta tumbuh 31 persen sejak 2016.

"Paket-paket gaji sekarang jauh lebih terukur, berlandaskan pada data, kinerja, dan tolok ukur pasar riil. Bagi sebagian orang, hal itu terasa seperti kontraksi. Bagi saya, ini menandakan kedewasaan," ujar CEO Matches Talent Louise Knutsson di Dubai.

(pta/sfr)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK