Kepercayaan Meningkat, Indonesia Eximbank Siap Perkuat Mandat Ekspor
Indonesia Eximbank (Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia/LPEI) memperoleh pendanaan baru melalui pinjaman sindikasi valuta asing senilai US$500 juta dari sejumlah lembaga keuangan internasional.
Fasilitas ini terdiri dari komitmen awal US$350 juta dari para Mandated Lead Arrangers & Bookrunners (MLAB), dengan greenshoe option hingga US$150 juta. Dari penawaran tersebut, tercatat oversubscription sebesar US$225 juta atau sekitar 150 persen.
Tingkat oversubscription dari greenshoe option yang mencapai 150 persen dinilai mencerminkan tingginya minat dan keyakinan mitra lembaga keuangan internasional terhadap kinerja dan prospek bisnis LPEI.
Direktur Pelaksana Keuangan, Operasional, dan Teknologi Informasi Indonesia Eximbank, Anwar Harsono, menyampaikan apresiasi atas kepercayaan dan komitmen yang diberikan oleh seluruh mitra perbankan dan institusi yang terlibat. Pendanaan sindikasi valas ini akan memperkuat kapasitas Indonesia Eximbank dalam mendukung pengembangan bisnis dan pembiayaan bagi eksportir, sekaligus menjaga eksposur risiko terhadap fluktuasi nilai tukar.
"Tingkat oversubscription yang mencapai 150 persen mencerminkan kepercayaan tinggi dari lembaga keuangan internasional terhadap peningkatan kinerja keuangan Indonesia Eximbank, serta pengakuan atas konsistensi Indonesia Eximbank dalam melakukan perbaikan tata kelola lembaga dan memperkuat peran strategisnya dalam mendukung ekspor nasional," tutur Anwar.
Perjanjian pinjaman sindikasi ini ditandatangani pada 28 Juli 2025 dengan tenor tiga tahun sejak tanggal penarikan dana.
Keberhasilan penggalangan dana ini tak terlepas dari kerja sama antara LPEI dengan mitra perbankan dalam fasilitas sindikasi dan bertindak sebagai Mandated Lead Arrangers & Bookrunners (MLAB), yaitu CIMB Bank Berhad Singapore Branch, Maybank Securities Pte. Ltd., National Bank of Kuwait S.A.K.P. Singapore Branch, Taipei Fubon Commercial Bank Co., Ltd., dan United Overseas Bank Ltd. (UOB) yang sekaligus berperan sebagai Facility Agent.
Dari sisi kreditur dalam negeri, Indonesia Eximbank kembali memperoleh kepercayaan dari Bank Maspion melalui tambahan fasilitas pinjaman sementara sebesar Rp1,25 triliun. Dengan tambahan tersebut, total pinjaman yang diberikan oleh Bank Maspion kini mencapai Rp2,5 triliun.
"Langkah ini dinilai sebagai bentuk nyata kepercayaan perbankan Indonesia terhadap kredibilitas dan peran strategis Indonesia Eximbank sebagai lembaga pemerintah yang mendukung pertumbuhan ekspor nasional. Tambahan pembiayaan ini juga mencerminkan sinergi antara mitra perbankan dan Indonesia Eximbank dalam memperkuat pembiayaan ekspor dan mendorong daya saing produk Indonesia di pasar global," kata Anwar.
Kepercayaan kreditur dalam dan luar negeri ini diperoleh berkat peningkatan kinerja Lembaga, yang tercermin dari keuangan Indonesia Eximbank yang solid hingga kuartal III-2025. Dari sisi kualitas aset produktif, pembiayaan yang dikelola oleh unit bisnis meningkat 5 persen year-to-date (YTD) menjadi Rp31,7 triliun per September 2025.
Di sisi lain, volume transaksi trade finance mencapai Rp17,6 triliun, penjaminan mencapai Rp4,7 triliun, dan volume asuransi ekspor terjaga di level Rp7,1 triliun. Rasio kecukupan modal (CAR) tetap terjaga di level 37,1 persen, dengan rasio kredit bermasalah (Non-Performing Financing/NPF Net) turun dari 4,5 persen menjadi 3,5 persen.
Indonesia Eximbank juga menunjukkan capaian positif dalam mendukung ekspor Indonesia dari sisi non-keuangan. Hingga akhir September 2025, Indonesia Eximbank telah meningkatkan kualitas 427 Desa Devisa, dan mencetak 318 eksportir baru.
Kemudian, Indonesia Eximbank mengemban tugas khusus menjalankan program Penugasan Khusus Ekspor (PKE) atau National Interest Account (NIA), yaitu program untuk mendukung transaksi atau proyek yang secara komersial sulit dilaksanakan, namun dianggap penting untuk menunjang kebijakan ekspor nasional dan devisa Indonesia.
Pada triwulan III-2025, program PKE/NIA mencatat pertumbuhan yang baik dengan total pembiayaan PKE mencapai Rp6,3 triliun atau meningkat 39 persen YoY, sejalan dengan strategi lembaga untuk memperkuat program PKE dan memperluas jangkauan ekspor Indonesia ke pasar baru di negara-negara non-tradisional.
Anwar menegaskan, seluruh upaya menjaga komitmen dan kepercayaan itu sepenuhnya dijalankan dengan mengedepankan tata kelola yang baik (Good Corporate Governance) dan prinsip kehati-hatian.
"Indonesia Eximbank berkomitmen untuk terus menjaga kepercayaan yang diberikan kepada kami dengan upaya perbaikan dan pertumbuhan lembaga yang sehat melalui strategi penguatan manajemen risiko dan kualitas aset, serta penerapan model bisnis yang berfokus pada mandat dan peran fill in the market gap dalam pembiayaan ekspor," pungkas Anwar.
(rea/rir)