Riset: PDB RI Lewati Titik Terendah, Siap Tumbuh 5,2 Persen di 2026
Riset Macquarie Capital Indonesia menyebut ekonomi Indonesia akan tumbuh 5,2 persen pada 2026.
Riset itu menyebut produk domestik bruto (PDB) Indonesia sudah melewat titik terendah kuartal III lalu. Ekonomi Indonesia dinilai sedang bersiap kembali tumbuh mulai kuartal ini.
"Kami memproyeksikan adanya perbaikan makro secara bertahap yang didorong oleh peningkatan belanja fiskal (pemerintah), konsumsi yang lebih tinggi, dan dorongan investasi," kata ekonom Macquarie Capital Indonesia Ari Jahja melalui keterangan tertulis, Rabu (19/11).
Ari mengakui proyeksi pertumbuhan ekonomi riset ini memang lebih konservatif dari ekspektasi pasar. Namun, ia menyebut angka ini menunjukkan stabilitas fundamental yang kuat.
Lihat Juga : |
"Kami mengamati tanda-tanda peningkatan pada makroekonomi dan belanja pemerintah yang terlihat sejauh Kuartal IV ini," ucapnya.
Melalui riset itu, Macquarie Capital Indonesia juga merekam meningkatnya optimisme investor terhadap perekonomian Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
Peningkatan eksekusi kebijakan serta keberlanjutan reformasi struktural menjadi faktor kunci dalam menjaga kepercayaan investor.
Dari sisi pasar saham, Macquarie menilai valuasi MSCI Indonesia masih berada pada level yang wajar dan kompetitif di kawasan.
"Valuasi indeks MSCI Indonesia dinilai masih wajar, dan kami mengantisipasi pertumbuhan Laba Per Saham (EPS) sekitar 10 persen pada tahun 2026. Kami lebih memilih saham-saham yang menunjukkan peningkatan operasional, terlepas dari kondisi makroekonomi secara keseluruhan," ungkap Ari.
Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tembus 5,04 persen pada kuartal III 2025.
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh Edy Mahmud melaporkan ekonomi RI berdasarkan besaran produk domestik bruto (PDB) kuartal III 2025 atas dasar harga berlaku adalah Rp6.060 triliun. Sedangkan PDB atas dasar harga konstan senilai Rp3.444,8 triliun.
"Sehingga pertumbuhan Indonesia pada kuartal III 2025 bila dibandingkan dengan kuartal III 2024 atau secara yoy tumbuh sebesar 5,04 persen," tuturnya dalam Konferensi Pers di Kantor BPS, Jakarta Pusat, Rabu (5/11).
(dhf)