Bank Mandiri kembali memperkuat inisiatif digitalisasi dengan menghadirkan fitur pembayaran QRIS Tap pada layanan transportasi LRT Jabodebek. Implementasi ini diresmikan bersama PT Kereta Api Indonesia (KAI) di Jakarta, Kamis (20/11/2025), sebagai bagian dari dukungan terhadap program pemerintah melalui Bank Indonesia dalam memperluas adopsi pembayaran digital di masyarakat.
Melalui kolaborasi ini, pengguna LRT Jabodebek kini dapat menikmati pengalaman pembayaran yang semakin praktis. Cukup dengan menempelkan gawai Android berfitur NFC ke gate masuk stasiun, transaksi bisa dilakukan tanpa perlu kartu fisik ataupun pemindaian manual. Langkah ini sejalan dengan upaya Bank Mandiri menghadirkan layanan transaksi yang relevan dengan kebutuhan sehari-hari pengguna transportasi publik.
Direktur Bank Mandiri, Jan Winston Tambunan menyatakan bahwa kerja sama dengan KAI merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk memperluas ekosistem pembayaran digital di berbagai lini layanan publik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami berupaya menghadirkan solusi transaksi yang adaptif dan relevan dengan kebiasaan masyarakat. Penerapan QRIS Tap di LRT Jabodebek menjadi langkah bersama untuk meningkatkan pengalaman pembayaran yang praktis dan terintegrasi," ujar Jan.
Sejak diluncurkan pada akhir Oktober 2025, fitur QRIS Tap menunjukkan perkembangan signifikan. KAI mencatat sebanyak 20.980 transaksi baru telah dilakukan hingga 19 November. Meski demikian, Executive Vice President LRT Jabodebek, Mochamad Purnomosidi menyebut mayoritas transaksi masih dilakukan menggunakan kartu fisik.
"Hadirnya QRIS Tap sebagai metode pembayaran pada LRT Jabodebek menawarkan alternatif bagi pengguna yang terbiasa bertransaksi melalui gawai. Pada tahap awal, fitur ini hanya dapat digunakan oleh perangkat Android dengan fitur Near Field Communication (NFC)," kata Purnomosidi.
Purnomosidi menambahkan, saat ini sekitar 96 persen dari total 49,1 juta transaksi masih mengandalkan metode pembayaran fisik. Namun, dengan meningkatnya penetrasi layanan digital seperti QRIS Tap, diharapkan proporsi penggunaan metode non-tunai berbasis gawai akan terus bertumbuh.
Bank Mandiri sendiri memandang kolaborasi ini sebagai momentum penting dalam memperluas inklusi digital di sektor transportasi. Melalui integrasi teknologi yang lebih efisien, perusahaan berharap masyarakat semakin terbiasa dengan ekosistem pembayaran tanpa kartu dan tanpa uang fisik.
KAI pun memastikan akan terus menyesuaikan layanan dengan perkembangan kebijakan digitalisasi di tingkat nasional. Fokus utama diarahkan pada penyediaan layanan transportasi yang aman, relevan, serta mampu mengakomodasi preferensi pengguna yang semakin digital.
Dengan sinergi antara Bank Mandiri dan KAI, kehadiran QRIS Tap di LRT Jabodebek diharapkan tidak hanya memudahkan proses transaksi, tetapi juga membuka jalan bagi perluasan layanan pembayaran digital di berbagai moda transportasi publik lainnya di masa mendatang.
(rea/rir)