Pupuk Kujang Ikut Rawat Citarum demi Kelangsungan Pasokan Air Produksi

Pupuk Indonesia | CNN Indonesia
Sabtu, 22 Nov 2025 14:07 WIB
Ilustrasi upaya pemulihan Sungai Citarum. (Foto: CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

PT Pupuk Kujang, anak usaha PT Pupuk Indonesia (Persero), menegaskan komitmennya dalam menjaga Sungai Citarum yang selama ini menjadi sumber utama air untuk proses produksi. Setiap hari, perusahaan menggunakan ribuan barel air dari Citarum sebagai bahan baku.

"Dalam memproduksi pupuk, air memegang peranan penting," kata Direktur Manajemen Risiko PT Pupuk Kujang, Yana Nurahmad Haerudin, dalam acara The 1st International Conference on Circular Economy and Sustainability di Karawang, Jawa Barat, Kamis (20/11), seperti dikutip dari kantor berita Antara.

Ia menjelaskan, Sungai Citarum tidak hanya berperan bagi irigasi persawahan, tetapi juga memiliki fungsi vital dalam sektor pertanian, termasuk proses pembuatan pupuk. Pupuk Kujang yang telah beroperasi lebih dari 50 tahun menerapkan pengelolaan air secara efisien melalui metode 3R, reduce, reuse, dan recycle.

"Karena air harus dijaga keberlangsungannya. Kami mengelola air dengan prinsip keberlangsungan dengan ketat," ujar dia.

Dalam proses produksi, perusahaan memastikan tidak ada air yang terbuang. Air yang telah digunakan pada satu tahapan dibersihkan dan dialirkan kembali untuk kebutuhan lanjutan.

Salah satu contohnya, air yang dipanaskan menjadi uap untuk menggerakkan turbin kemudian didinginkan ulang untuk dipakai pada proses lainnya.

Sebagai produsen pupuk yang memanfaatkan air, gas, dan udara, Pupuk Kujang memandang Citarum sebagai sumber yang perlu dijaga keberlanjutannya. Oleh karena itu, perusahaan menjalankan sejumlah program untuk melindungi sungai terpanjang di Jawa Barat tersebut.

"Kita melihat air dari Citarum ini sangat penting bagi keberlangsungan perusahaan, alhasil ekosistem sungainya harus kita jaga, termasuk di hulu dan hilir Citarum," ucap Yana.

Salah satu program yang tengah dijalankan adalah Kuwatan Sadesa atau Kujang Merawat Hutan Sejahterakan Desa. Program ini dilakukan di kaki Gunung Malabar, kawasan hulu Citarum yang menjadi penyokong berbagai mata air.

Kegiatan ini berfokus pada pemulihan kondisi hutan dan edukasi masyarakat mengenai pemanfaatan hutan secara berkelanjutan, termasuk budidaya kopi.

Program tersebut telah meraih sejumlah apresiasi, termasuk predikat Silver pada Indonesia Circular Economy Awards (ICEA). Pada ajang yang sama, Pupuk Kujang juga mendapatkan beberapa penghargaan lain atas kontribusinya di bidang keberlanjutan dan ekonomi sirkular.

Sebagai informasi, selain menjaga kualitas air, perusahaan juga mengelola emisi untuk meningkatkan kualitas udara. Salah satu upaya yang dilakukan adalah mengolah gas CO₂ menjadi produk bernilai ekonomis berupa dry ice.

Atas inovasi ini, Pupuk Kujang meraih penghargaan platinum karena berhasil mengubah limbah gas menjadi produk yang meningkatkan pendapatan (revenue) perusahaan sekaligus menurunkan emisi karbon.

(rir)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK