Sambut Musim Tanam, Pupuk Indonesia Pastikan Distribusi Sesuai HET

Pupuk Indonesia | CNN Indonesia
Minggu, 23 Nov 2025 14:14 WIB
Seluruh pupuk yang dikirimkan Pupuk Indonesia dipastikan terkoneksi dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) baru yang ditetapkan pemerintah sejak 22 Oktober 2025.
(Foto: arsip Pupuk Indonesia)
Jakarta, CNN Indonesia --

PT Pupuk Indonesia (Persero) mengadakan pelepasan kapal pengiriman dari Kawasan Industri Pupuk Kaltim, Bontang, pada Jumat (31/10) sebagai langkah strategis dalam memastikan ketersediaan pupuk bagi petani pada puncak musim tanam akhir tahun.

Pada seremoni tersebut, sebanyak 4.650 ton pupuk urea bersubsidi diberangkatkan menuju Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), untuk memenuhi kebutuhan petani terdaftar di wilayah tersebut. Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, menyampaikan bahwa pengapalan pupuk subsidi melalui jalur laut merupakan bagian penting dari kesiapan nasional menghadapi tingginya serapan pupuk.

"Pagi ini kita melepas pengiriman pupuk bersubsidi sebanyak 4.650 ton. Ini merupakan langkah antisipatif menghadapi puncak musim tanam, di mana kebutuhan pupuk meningkat signifikan. Kami memastikan penyaluran berlangsung tepat waktu dan sesuai alokasi," ujar Rahmad.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seluruh pupuk yang dikirimkan telah terkoneksi dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) baru yang ditetapkan pemerintah sejak 22 Oktober 2025. Rahmad menegaskan bahwa kebijakan penurunan HET hingga 20 persen di bawah harga sebelumnya merupakan terobosan besar yang berpihak pada petani, dan Pupuk Indonesia mendukung penuh implementasinya.

"Pengiriman hari ini menjadi momen penting, karena pupuk subsidi yang kami distribusikan sudah menggunakan HET baru sesuai arahan Presiden dan Kementerian Pertanian. Pupuk Indonesia berkomitmen memastikan ketersediaan pupuk bersubsidi yang terjangkau bagi seluruh petani," tambah Rahmad.

Untuk menjamin kepatuhan atas kebijakan tersebut, HET terbaru telah diintegrasikan dalam sistem i-Pubers (Integrasi Pupuk Bersubsidi) dan diterapkan pada seluruh kios resmi. Stiker HET terbaru juga telah dipasang di titik serah agar petani mendapatkan informasi harga yang transparan.

Menurut Rahmad, pelepasan kapal dari Pupuk Kaltim ini merupakan bagian dari rangkaian pengapalan ke berbagai wilayah produksi pangan. Sebelumnya, Pupuk Indonesia juga melepas pengiriman pupuk dari gudang Petrokimia Gresik ke sejumlah titik di Bojonegoro, Tuban, dan Ngawi.

Direktur Utama Pupuk Kaltim, Gusrizal, menambahkan bahwa keandalan pabrik dan kesinambungan produksi menjadi bagian kunci dari dukungan perusahaan terhadap ketahanan pangan.

"Produktivitas pertanian sangat bergantung pada ketersediaan pupuk. Karena itu, Pupuk Kaltim memastikan produksi berjalan optimal untuk mendukung petani terdaftar di seluruh Indonesia," kata Gusrizal.

Sebagai BUMN yang bertugas menyediakan dan menyalurkan pupuk subsidi secara nasional, Pupuk Indonesia berpegang pada prinsip distribusi 7T, yaitu tepat jenis, tepat jumlah, tepat harga, tepat tempat, tepat waktu, tepat mutu, dan tepat administrasi.

Selain memastikan kelancaran pasokan, perusahaan juga terus memperluas edukasi melalui program Rembuk Tani, sebagai ruang komunikasi bagi petani terkait HET terbaru serta pemanfaatan teknologi digital dalam peningkatan produktivitas pertanian.

Stok Nasional Aman, Ada 1,44 Juta Ton

Untuk mendukung kelancaran musim tanam, Pupuk Indonesia menyiapkan stok pupuk sebesar 1,44 juta ton bagi petani terdaftar di seluruh Indonesia. Di Pulau Kalimantan, tersedia total stok 276.435 ton, yang terdiri dari 48.259 ton pupuk bersubsidi dan 228.176 ton pupuk nonsubsidi.

Di Kalimantan Timur sendiri, disiapkan 207.375 ton pupuk, termasuk 4.603 ton pupuk subsidi. Dengan jumlah ini, kebutuhan petani untuk lebih dari 55 hari ke depan dapat dipenuhi dengan baik.

Rahmad menegaskan bahwa keberlanjutan usaha tani sangat dipengaruhi oleh keterjangkauan harga pupuk. "Setiap kenaikan harga pupuk Rp1.000 dapat menurunkan tingkat pemupukan hingga 14 persen. Karena itu, penurunan HET bukan hanya kebijakan harga, tetapi langkah strategis menjaga produktivitas dan kemandirian pangan nasional," pungkas Rahmad.

(rea/rir)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER